"Kalian kayanya cukup dekat," ujar Rendi ketika ia dan Maharani sudah berdua di dalam apartemen milik Maharani.
"Selain hubungan Informan dan Polisi, gue sama dia juga temenan," sahut Maharani.
"Lu tahu, kan, resikonya kalo hubungan pertemanan kalian sampai ketahuan?"
Maharani menghela napas panjang. "Ya, mungkin gue bisa dapet sanksi, karena Polisi ngga boleh memiliki hubungan sama informannya."
"Lu sadar soal itu tapi lu masih berteman sama dia?"
"Ngga ada yang salah dengan berteman sama dia. I trust him. Dia yang nemenin gue melewati masa duka gue setelah Agung meninggal," terang Maharani. "When nobody arounds me, he's with me."
Rendi terdiam sesaat. "Tapi, lu seharusnya ngga ambil resiko, Ran. Lu tetap harus jaga jarak sama dia sebelum semuanya terlambat."
"Lu tenang aja, Ren. Gue sadar sama semua resikonya."
"Dan lu ngga masalah kalo lu kehilangan karir lu gara-gara dia? Berapa lama lu kenal sama dia sampe lu rela karir lu berantakan gara-gara dia?"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com