Menjelang subuh, Guntur akhirnya menjejakkan kakinya di Jakarta setelah menumpang beberapa mobil yang bersedia memberikan tumpangan untuknya. Beruntung tidak ada yang mengenalinya di antara orang-orang yang memberikan tumpangan padanya.
"Terima kasih tumpangannya, Pak," ujar Guntur pada orang terakhir yang memberikan tumpangan padanya.
"Ya, Pak. Hati-hati di jalan," sahut pengemudi yang memberikan tumpangan pada Guntur.
Guntur menganggukkan kepalanya sembari tersenyum. "Hati-hati di jalan, Pak."
Pengemudi itu balas tersenyum. Ia kemudian kembali menaikkan jendela mobilnya dan melanjutkan perjalannya. Meninggalkan Guntur yang kini berdiri di tepi jalan raya Pondok Indah.
Guntur menghela napasnya dan melanjutkan perjalanannya sambil berjalan kaki. Ia merapatkan topi dan jaket yang ia kenakan agar menutupi wajahnya. Ia berjalan sembari menundukkan kepalanya.
-----
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com