Selagi Bara dan Damar pergi makan siang bersama, Pak Angga dan Hanggono juga melangsungkan pertemuan tertutup di kediaman Hanggono.
"Tumben sekali saya lihat wajah kamu kusut begitu," sindir Pak Angga
Hanggono melirik pada Pak Angga. "Kamu masih bisa tersenyum di saat seperti ini?"
Pak Angga mengangkat bahunya. "Lantas saya harus ikut merengut seperti kamu? Itu semua gara-gara anak didik kamu yang kurang hati-hati."
"Ini semua tidak akan terjadi, kalau orang-orang suruhan kamu dulu, bisa bekerja dengan benar."
"Kamu masih menyalahkan saya? Padahal saya yang selama ini sudah menyokong kamu dan partai kamu."
Hanggono melirik kesal pada Pak Angga. "Kamu datang kesini bukan untuk mengungkit-ungkit uang kamu yang ada di partai saya, kan?"
"Kamu yang memulai ini duluan."
"Baiklah." Hanggono menghela napasnya. "Ini bukan saatnya kita saling menyalahkan. Kita harus bekerja sama untuk membalas kejadian ini."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com