Rania tiba di galeri tempatnya biasa menghabiskan waktu setelah mengantar Bara ke sekolah. Galeri seni ini adalah hadiah yang diberikan Mahesa bersamaan dengan kelahiran putra pertama mereka, Bara. Semakin hari, rumor kedekatan Mahesa dan istri Bima semakin merajalela. Rania bahkan mulai merasa jengah karena para karyawannya mulai berani membicarakan tentang hal itu di hadapannya.
Rania yang mulai gerah karena rumor tersebut terus bergaung di dalam galerinya, akhirnya mengumpulkan seluruh karyawannya. "Kalian ini terlalu banyak waktu senggang atau gimana? Belakangan ini, saya lebih sering lihat kalian bergosip ketimbang mengurusi koleksi di galeri ini, kalian sudah bosan kerja disini?" Rania mulai meluapkan amarahnya.
Rania memandangi satu per satu karyawannya yang saat ini hanya bisa tertunduk. Mereka tidak menyangka Rania bisa menjadi semarah itu.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com