webnovel

10 MAURA...

Empat belas tahun kemudian.

dalam suatu acara kelulusan,usai acara suasana terlihat riuh penuh tawa kebahagiaan.

"selamat...putri anda begitu pandai dan berbakat" ucap seorang pria tua tinggi gemuk berkacamata unik pada bernand.

"terimakasih profesor" jawab bernand dengan wajah penuh kebanggaan.

"meraih dua gelar dalam waktu yang sama dengan pencapaian nilai terbaik bukanlah hal yang mudah,namun lonna mampu menyelesaikannya dengan baik" ucap profesor kagum.

mendengar ucapan kagum profesor,bernand tersenyum penuh kebahagiaan,tatapannya tidak lepas dari lonna yang sedang berfoto bersama teman temannya.

lonna adalah bunga tercantik di universitas harvard,bukan hanya kecantikan sempurna yang dimilikinya namun kecerdasannya menjadi perbincangan hangat dikalangan dosen pengajar di universitasnya.

"pipi" panggil lonna menghampiri bernand merentangkan kedua tangannya memeluk bernand.

bernand membalas pelukan lonna dengan hangat,mencium kening lonna dengan mata berkaca kaca.

"terima kasih pipi" bisik lonna lembut memeluk erat bernand.

"terima kasih juga sayang sudah membuat pipi bangga"ucap lembut bernand berulang kali mencium kening lonna.

keesokan harinya dibandara internasional.

"nana !!! " jerit enji sembari melambaikan tangan dari area tunggu khusus bandara internasional.

suara panggilan enji membuat lonna melambaikan tangannya dengan cepat dengan senyumnya yang mengembang,disisinya berjalan bernand dengan langkah tegap dan gagah tersenyum menatap sikap adik semata wayangnya.

saat enji dan lonna bertemu,mereka bagai dua anak kecil yang bersuka cita.

"ya Tuhan...kamu begitu cantik" ucap enji menatap kagum dengan kedua tangannya menutup bibirnya lalu memeluk erat lonna.

"bibi...lonna rindu bibi" ucap lonna balas memeluk enji dengan kuat,tubuh mereka berputar berpelukan.

"kakak,selamat..." ucap enji memeluk bernand usai memeluk lonna.

"kamu bukan lagi anak kecil,tahan sikapmu" ucap bernand pura pura merengut membalas pelukan enji lalu mencium kening enji.

"adik adikku mana bi" tanya lonna pada enji.

"mereka sudah tidak sabar ingin bertemu denganmu,namun bibi minta mereka menunggu bersama kakek dan nenek" ucap enji menatap lonna.

"kakak,papa mama minta kakak dan nana langsung menuju mansion papa,mama telah mempersiapkan acara untuk merayakan pencapaian lonna malam ini" ucap enji menatap bernand.

"baiklah" ucap bernand.

sepanjang jalan menuju mansion,enji dan lonna saling bercerita dengan penuh tawa canda.

"mengapa tidak pernah sekalipun kamu bercerita pada bibi siapa kekasihmu" tanya enji.

mendengar ucapan enji,lonna tersenyum ringan sembari mengerling pada bernand.

"belum waktunya " ucap dingin bernand menatap tajam enji.

"kakak,kamu jangan terlalu kaku...lihatlah putrimu tumbuh cantik bagai bidadari,apakah kamu tidak terlalu keras padanya" ucap enji sembari jarinya menyentuh lembut pipi lonna.

"aku tidak memiliki waktu untuk pria bi" ucap lonna tersenyum.

"belum ada yang setampan dan sebaik pipi,jadi tidak ada yang menarik" lanjut lonna meraih lengan bernand dan memelukknya manja.

"putri pipi pintar" ucap bernand tersenyum riang.menyentuh lembut jari tangan lonna yang melinggkar manja dilengannya.

enji terlihat menggelengkan kepalanya dengan bibir pura pura merengut menatap sikap saling manja kedua orang dicintainya yang duduk dihadapannya.

mobil limosine enji memasuki area mansion fardo.

terlihat beberapa pelayan menanti didepan mansion fardo.

saat limosine berhenti didepan mansion,pelayan membuka pintu mempersilahkan bernand,enji dan lonna keluar dari lomosine.

pelayan lainnya mengeluarkan koper koper besar dari bagasi mobil.

"kakak!" jerit dua bocah kembar bersamaan berlari menghampiri lonna saat lonna memasuki mansion.

"hallo sayang" jerit lonna berlari menghampiri dua bocah kembar lalu memelukkya erat.saling memberi ciuman di pipi.fardo dan bennet memandang haru tingkah ketiga cucu mereka.

"papa..mama"ucap bernand mencium kedua pipi kedua orangtuanya.

"kakek...nenek" ucap lonna memeluk hangat fardo dan bennet bergantian.

"kamu lelah" ucap bennet lembut lalu mencium kening lonna.

"tidak nenek.." jawab lonna lembut.

"istirahatlah sejenak,malam ini akan ada jamuan untuk menyambut kelulusan dan kepulanganmu" ucap bennet lembut.

**

siang hari yang begitu cerah,lona terlihat didalam mobil pada jalan yang macet,alunan musik jazz terdengar lembut memenuhi ruang dalam mobil.

"hmm..macet yang begitu panjang" bathin lonna gelisah.

disisi lain pada jalan yang sama seorang lelaki tampan dikursi belakang mobil menatap tekun laptop dipangkuannya.

"drett..drettt" bunyi getar ponsel terdengar mengusik dirinya.

📞 " hallo " ucapnya datar.

📞 " jalanan sedang macet,mungkin akan terlambat " lanjutnya datar lagi lalu menutup ponsel.

tatapannya keluar menyapu susana kemacetan lalu pandangannya jatuh menatap seseorang dibelakang kemudi di samping mobilnya.

tiba tiba matanya terbelalak menatap lekat seorang lonna dibelakang kemudi yang terlihat gelisah.

"maura.." ucapnya bergetar.

"ikuti mobil putih itu" ucapnya pada supir sembari mencatat no plat mobil putih.

kemacetan terurai dan mobil mobil melaju dengan lancar.

mobil metalik mengikuti mobil putih terlihat memasuki area gedung seni lalu mobil putih terpakir dan lonna keluar dengan santai menyusuri are parkir menuju pintu masuk utama gedung seni.

"tunggu disini,aku akan menemui perempuan itu" ucapnya tergesa lalu keluar berlari menghampiri.

saat berhadapan dengan lonna,tatapannya tidak terlepas dari wajah lonna.tangannya bergetar hebat.

"maura.." ucapnya lirih menyapa lonna.

lonna terheran dengan sikap pria dihadapannya yang menghentikan langkahnya memaduki gedung.

"maaf,sepertinya anda salah mengenali" jawab lonna pendek.

ตอนถัดไป