Hai Zhiyuan agak terkejut tapi senang, "Xiaotang bilang kamu belum pulang dari perjalanan dinas, kapan kamu pulang? Bagaimana bisa tahu kalau hari ini kami pulang? Xiaotang yang memberitahumu ya?"
Dongfang Yu memandang Hai Xiaotang, kemudian tanpa sungkan dia mengungkap kebohongannya.
"Kakek, belakangan ini aku tidak melakukan perjalanan dinas ke luar. Aku tahu kalau kalian pulang hari ini setelah memeriksa rencana perjalanan kalian."
Hai Xiaotang, "…"
Hai Zhiyuan langsung tahu kalau Hai Xiaotang telah berbohong.
Mungkin dia berbohong karena mau menemaninya pergi ke Kota B, atau mungkin juga karena dia bertengkar dengan Dongfang Yu?
Hai Zhiyuan cukup bijaksana untuk tidak berkata apa-apa, dia lalu berbicara dengan nada biasa, "Kamu baik sekali mau menjemput kita. Ayo, kita pulang!"
Hai Xiaotang yang juga tidak berkata-kata dengan cepat membantu kakeknya naik mobil.
Dongfang Yu dengan penuh perhatian membantu mereka menutup pintu mobil.
Sebelum Hai Xiaotang masuk ke dalam mobil dan duduk, Hai Xiaotang tidak tahan untuk tidak menoleh dan menatap Dongfang Yu sekilas.
Mengungkapkan kebohongannya di depan kakek, dia benar-benar kekanak-kanakan.
Untung saja kakek tidak bertanya apa-apa. Hai Xiaotang tahu kakek pasti akan berpihak padanya.
Dongfang Yu tersenyum sinis. Perempuan ini, benar-benar minta dipukul!
…..
Sepanjang perjalanan pulang, hanya Dongfang Yu dan kakek saja yang terus bercakap-cakap, sementara Hai Xiaotang tidak berkata apa-apa. Dia berpura-pura mengantuk dan beristirahat dengan bersandar pada pintu mobil.
Hai Zhiyuan melihatnya sebentar dan tiba-tiba memujinya, "Untunglah kali ini Xiaotang menemaniku pergi. Kalau bukan dia yang mengurusku, pasti aku akan kecapaian. Dia bukan hanya mengurusi aku, tetapi juga mengurusi teman lamaku…"
Hai Zhiyuan terus menceritakan apa yang sudah dilakukan Hai Xiaotang selama pergi dengannya.
Mendengarnya, Dongfang Yu merasa sedikit terkejut.
Hai Xiaotang kenapa bisa menjadi begitu berbakti dan baik hati seperti ini?
Tetapi kakek juga tidak akan membohonginya. Dan lagi, dengan melihat wajah kakek saja sudah tahu kalau apa yang dikatakannya itu semua benar.
Hai Zhiyuan sangat senang, "Beberapa waktu ini, sepertinya Xiaotang akhirnya telah menjadi dewasa. Walaupun sahabat lama kakek sudah pergi, tetapi hati kakek tetap sangat gembira."
Dongfang Yu menatap sekilas Hai Xiaotang.
Benar, dia juga merasa beberapa waktu ini Hai Xiaotang sudah banyak berubah.
Hanya saja, kemampuannya untuk membuat Dongfang Yu marah masih tetap sama!
Dongfang Yu memilih mengantarkan kakek pulang terlebih dahulu.
Hai Zhiyuan sangat lelah di sepanjang perjalanan pulang. Begitu sampai rumah dia langsung beristirahat.
Hai Xiaotang lebih baik ikut Dongfang Yu pulang.
Dalam perjalanan pulang, Hai Xiaotang diam membisu. Matanya terus memandang ke luar jendela.
Dongfang Yu sambil mengendalikan kemudi mobil menoleh kepadanya, "Hai Xiaotang, kamu seenaknya pergi selama setengah bulan, begitu melihatku sekarang apakah kamu tidak ingin bilang sesuatu?"
Hai Xiaotang memandangnya dengan acuh tak acuh, "Bilang apa? Tidak ada sesuatu yang bagus yang ingin kukatakan."
"Tidak ada?" Dongfang Yu mencibir.
Hai Xiaotang menatapnya dengan pandangan penuh tanya, "Kamu sengaja menjemput kami di bandara untuk menanyakan hal ini?"
"…" Dongfang Yu juga tidak tahu kenapa dia pergi menjemput mereka.
Mungkin juga karena dia ingin segera membuat perhitungan dengan Hai Xiaotang!
Dongfang Yu memutar kemudi lalu berkata dengan dingin, "Kamu meninggalkan rumah semaunya sendiri, sebenarnya aku mau memberimu pelajaran. Tetapi melihat kakek begitu gembira, kali ini aku akan membiarkanmu."
Hai Xiaotang merasa apa yang dikatakan Dongfang Yu lucu, dia pun tertawa, "Berdasarkan apa kamu mau memberiku pelajaran?"
"Apakah aku mengizinkanmu pergi selama setengah bulan?"
"Kamu mau mengatur-atur aku?" Hai Xiaotang semakin merasa lucu, "Dongfang Yu, walaupun kita belum bercerai, tetapi kamu selalu menganggapku orang asing. Sekarang kamu mau mengatur-aturku, apakah itu tidak terlalu munafik?"
Dongfang Yu menatapnya dengan pandangan muram, "Kamu tidak usah peduli aku menganggapmu apa. Kamu hanya perlu ingat, selama kita belum bercerai, aku masih punya hak untuk mengaturmu!"