Tooru sangat terkejut saat berada di dalam!
di saat dia memasuki gerbang, dia di sambut oleh pemandangan kota yang sangat indah.
kota ini seperti kota dari European!
tidak, bahkan dari pakaian mereka juga berbeda lebih ke eropa dari pada jepang.
kebanyakan perumahan di kota ini terbuat dari kayu.
rumah, sekolah dan taman... ini seperti di era jaman pertengahan Eropa tetapi sedikit modern.
melihat wajah tooru yang sedikit terkejut, takahiro tersenyum dan bertanya.
"apakah ini pertama kalinya kamu memasuki kota []"
"ya... aku bahkan tidak tau ada kota yang indah seperti ini di jepang..."
"eh...? apakah kau serius?!"
"ya..."
"bahkan di internet sekalipun?!"
"aku terlalu sibuk bekerja, dan tidak terlalu peduli jika itu bukan untuk menghasilkan uang..."
"haish... apakah keuangan mu sesusah itu?"
"ya... kami hanya tinggal berdua, aku dan adik perempuanku."
"maaf..."
"tidak usah di pikirkan... yang lebih penting kita mau kemana?"
"oh. kita akan ke cafe ayahku dan sekarang aku dan anak perempuanku yang meneruskannya..."
"jahat..."
"eh?!"
"kau memperkerjakan anakmu sendiri dan kau hanya bermalas-malasan di toko gitar yang sepi itu... kau yang terburuk..."
"kau salah paham! itu adalah kemauan putriku sendiri! dia ingin menjadi barista seperti ayahku!"
"oh seperti itu..."
"haish kau ini... oh kita sudah sampai."
mereka saat ini di depan cafe bernama [Rabbit House] Cafe sekaligus Bar. Cafe di siang hari dan Bar di malam hari.
Takahiro membuka pintu cafe dan masuk.
Tooru pun mengikuti Takahiro.
saat mereka berdua memasuki cafe itu, mereka di sambut oleh gadis kecil berambut Priwinkle?(Author: ga tau sih rambutnya di wiki Periwinkle) dengan sebuah bola bulu putih di kepalanya dan gadis berambut ungu gelap dengan pony panjang dan sisi kanannya twintails.
*Ring*
"Selamat Datang"
"Selamat Datang"
Takahiro tersenyum saat di sambut oleh putrinya dan gadis ungu itu, yang hanya berbeda 5cm dari Tooru.
Tooru menghentikan langkah nya dan menatap ke bola bulu yang berada di atas kepala gadis kecil itu.
'Kawaii' pikir Tooru sambil membayangkan dia mengelus-elus bola bulu itu.
Bola bulu itu, yang merasa di tatap melihat ke arah Tooru dan merinding!
'Bahaya!' pikir bola bulu itu.
"Tadaima. Chino Rize-san." Takahiro menghampiri mereka.
"ah tou-san(ayah) Okaeri." (author: kalo ga salah si chino manggilnya gitu. ga tau deh lupa.)
"ahh Chino papa"
"bagaimana dengan cafe?" tanya Takahiro.
"tidak ada masalah tou-san"
"tidak ada penyusup!"
"bagus. oh iya... kenalkan ini adalah Izumi Tooru. Izumi ini adalah putriku dan ini adalah Rize-san pekerja paruh waktu di cafe ini"
Tooru berhenti menatapi bola bulu itu dan melihat ke dua gadis yang di tunjukkan oleh takahiro.
"Salam kenal, namaku Izumi Tooru."
"Yo salam kenal namaku Rize Tedeza, panggil saja Rize."
"Chino Kafuu desu salam kenal Izumi-san"
=