webnovel

Prologue 2

Lyniel merasa agak bersalah karena harus berbohong kepada Ban dan Momoko. Sebenarnya dia bisa saja memberikan kekuatan yang Overpowered kepada mereka berdua, tapi sayangnya karena ia takut Ban dan Momoko akan berbuat seenaknya dengan kekuatan Overpower itu makanya ia sedikit melakukan kebohongan dan memberikan kekuatan yang bisa dibilang standar dan tidak Overpower bahkan sebenarnya mereka berdua bisa memilih ke dunia mana mereka akan bereinkarnasi, tapi sekali lagi Lyniel menggunakan kuasa yang ia punya sebagai salah satu administrator yang mengatur dimensi untuk mengirim mereka berdua ke dunia yang random, tapi setidaknya masih dunia yang modern.

Sehingga mereka berdua tidak akan kesulitan beradaptasi dengan kehidupan baru yang akan mereka berdua jalani. Merasa puas karena ia sudah melakukan hal yang benar Lyniel bermaksud untuk pulang ke rumahnya, sambil menunggu tugas baru yang akan diberikan untuknya.

Sayangnya sebelum Lyniel sempat berteleportasi untuk pulang, Lyniel sama sekali tidak bisa berteleport karena ada barrier yang menghalanginya.

"Kenapa bisa ada barrier disini!"

Lyniel merasa sangat kesal dan marah, siapa yang berani memasang barrier di sekeliling tubuhnya sampai-sampai dia tidak bisa melakukan teleportasi.

"Kalau kau sudah berteleportasi ke rumahmu, akan sangat sulit untukku berbicara denganmu, Lyniel, karena ada aturan bodoh yang melarang setiap administrator untuk masuk ke tempat tinggal administrator lain. Makanya aku mengurungmu menggunakan barrier itu agar kau tidak bisa kabur!"

Seorang lelaki menggunakan setelan hitam dan dasi berwarna merah muncul di luar barrier yang mengurung Lyniel.

"Ha-Haniel-Sama! Kenapa anda mengurungku begini! Memangnya apa kesalahanku?"

Lyniel merasa bingung dan kesal kenapa Haniel kepala dari para administrator seenaknya mengurung dirinya menggunakan barrier.

"Kesalahan? Apa kau sadar kalau kau tidak memberikan skill pada dua orang yang baru saja kau kirim untuk reinkarnasi sesuai dengan karma baik yang mereka miliki!"

Haniel benar-benar merasa kesal kepada bawahannya Lyniel, yang seringkali mereinkarnasi dan memberikan skill kepada orang yang akan bereinkarnasi tidak sesuai dengan hukum sebab akibat, tapi malah mereinkarnasi dan memberikan skill seenaknya sesuai dengan ukuran keadilan dan kebaikan yang ia miliki sendiri.

"Kau sudah kuperingatkan berkali-kali untuk tidak memaksakan pengertianmu tentang kebaikan dan keadilan pada orang akan bereikarnasi! Tapi kau terus menerus melakukannya! Apa kau tahu kalau Yang Mahakuasa memarahiku karena kelakuan bejatmu itu!"

"Haniel-Sama! Aku memberikan hal yang adil untuk semua orang yang kukirim bereinkarnasi ke dunia yang baru! Kenapa kau berkata kalau hal yang kulakukan adalah hal yang bejat!"

Lyniel tidak terima dirinya dimarahi oleh Haniel! Ia merasa kalau semau hal yang ia lakukan adalah hal yang baik dan benar.

"Memang tidak salah kalau kau tidak memberikan skill yang Overpowered kepada orang yang kau kirim untuk bereinkarnasi! Karena kalau orang yang kau kirim untuk bereinkarnasi akan bertindak seenaknya! Tapi apa kau tahu karena kebanyakan orang yang kau reinkarnasi tidak mendapatkan skill sesuai dengan karma mereka dan kau mengirim mereka semua ke dunia yang berbahaya, orang-orang itu kebanyakan mati sebelum waktunya dan roh mereka gentayangan di Dimensional Gap tanpa bisa pergi ke Surga, neraka atau bereinkarnasi!"

"Tidak mungkin! Aku sudah memastikan walaupun aku mengirim mereka ke dunia yang acak dunia yang terpilih adalah dunia yang easy mode! Dan kurasa aku sudah memberikan skill sesuai dengan karma baik kepada setiap orang yang aku kirim ke dunia lain!" Masih keras kepala dan tidak terima dengan kata-kata atasannya, Lyniel tetap menyangkal kalau ia tidak bersalah dan melakukan kesalahan. Karena ia merasa kalau diantara semua administrator ia adalah yang paling baik dan benar.

"Benarkah itu? Apa kau sudah mengecek scanner karma dan alat transportasi ke dunia lain yang kau miliki?" Tanya Haniel yang merasa amat curiga kepada bawahannya yang paling bodoh.

"Aku tidak perlu melakukan hal yang tidak efisien dan merepotkan macam itu!" Jawab Lyniel. "Diriku yang hebat ini tidak membutuhkan alat macam itu!"

Haniel yang sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan bawahannya lalu berkata:

"Karena kau egois dan suka memaksakan kehendakmu ke orang-orang yang kau kirim untuk bereinkarnasi, aku akan mengirimmu ke neraka sebagai hukuman."

"Itu tidak adil Haniel-Sama! Aku tidak melakukan kesalahan apapun!" Protes Lyniel.

"Aku tidak peduli lagi denganmu, Lyniel," Kata Haniel. "Selamat tinggal!"

Haniel mengayunkan tangannya ke arah Lyniel dan tiba-tiba saja muncul lubang yang besar di bawah kaki Lyniel yang langsung menyedotnya ke bawah.

"Aaaaaaaaaaah!"

Haniel mengirim Lyniel ke neraka, ia merasa bersalah karena tidak bisa mendidik Lyniel menjadi seorang administrator yang baik padahal itu adalah tugasnya.

"Aku tidak bisa menolong orang-orang yang sebelumnya direinkarnasi oleh Lyniel, tapi kalau untuk kedua orang yang baru saja ia reinkarnasi. Mungkin aku bisa membantu mereka berdua sedikit!"

Haniel mengambil sejenis smartphones dari kantung jasnya dan ia menekan-nekan smartphones miliknya lalu memasukkan smartphones itu kembali ke kantung jasnya.

"Aku sudah melakukan yang kubisa untuk membantu mereka berdua, semoga mereka berdua mendapat kebahagiaan di kehidupan mereka yang baru."

Next chapter