Mereka pun menikmati sarapan mereka.
"Apa sekarang kita akan punya adik?" tanya rayna polos membuat geanha menyemburkan susu yang sedang ia minum dan seketika wajahnya memerah.
"Dasar bodoh, mana bisa langsung punya adik. kita punya adik nanti tunggu otak kamu encer dulu rayna" celetuk Ray
Sean pun berdiri dari kursinya dan berjalan menghampiri kedua anaknya.
"Rayna mau punya adik?" tanya sean lembut
"mau mau" ucap rayna semangat
"aku gak mau, bertambah satu biang keributan dirumah. cukup mami dan rayna aja yang berisik gak mau menambah satu kebisingan lagi" ucap rayna santai sambil meminum susu.
"Haissshh!!! kenapa kamu begitu ray?" ucap sean tidak mengerti mengapa anak lelakinya melewati batas kedewasaan usia.
"itulah anak kamu" celetuk geanha membuat sean menyeringai nakal.
"anak aku ya? yaudah nanti malam kita bikin anak kamu ya" goda sean sambil mencium kening geanha.
"sean mesum kamu" teriak geanha
Saat sedang sarapan pagi penuh kehangat tiba tiba beberapa suara derap kaki cepat menyerbu masuk ke ruang makan.
"Geanha. I miss you" teriak farel
Seketika sean memasang perlindungan untuk geanha.
"wah wah kalian lagi sarapan ya?? maaf ganggu" ucap leo penuh sopan santun.
leo pun menarik kerah baju farel dan mengajaknya duduk di kursi yang kosong.
"mereka anak kalian??" tanya leo
"cantik banget" ucap farel sambil berjalan menghampiri rayna dan seketika ray memasang perlindungan untuk rayna.
"haissshhh.. anak siapa ini?? kenapa kelakuannya mirip sean" ucap farel sambil mengacak acak rambut Ray.
"dasar pedofil" celetuk ray kesal membuat leo tertawa terbahak bahak.
"hahahah.. pedofil" tawa leo menggelegar di ruang makan.
Sementara farel sedang di bully oleh ray dan leo,sean sarapan dengan nyaman walau dengan posisi geanha berada di pangkuannya sambil mengerucutkan bibir kesal karena sean tidak mengizinkan dia turun.
"mohon maaf tuan,nyonya." ucap seorang wanita dengan setelan blazer rapi.
"ahhh.. tante mei please satu hari aja libur" rengek rayna
"ngga bisa mei. ini kontrak baru. kita tanda tangan setelah itu kamu boleh libur satu hari gimana??" tanya mei manager rayna
"oke.. janji ya besok aku boleh libur?" ucap rayna semangat
"oke. janji" ucap mei
Raynapun berjalan menuju kamarnya bersama mei dan wulan asisten pribadi rayna.
"tuan kecil,hari ini kita ada meeting dengan klien untuk bahas prihal pengadaan E-sport" ucap awan asisten pribadi Ray.
"oke oke. mami,papi,om farel,om leo, aku pamit dulu ya karena ada kerjaan" ucap Ray meninggalkan ruang makan.
"Gila gila.. anak kalian berdua gila" ucap farel saat ray dan rayna sudah pergi dengan mobilnya masing masing
"kita yang udah tua kalah tajir sama bocah 12 tahun" ucap leo miris.
"gimana kalian mendidik anak kalian?" tanya farel
"jangan tanya aku? tanya geanha" ucap sean saat mata kedua sahabatnya melihat tajam ke arahnya.
"Haissshh.. aku gak suruh mereka begitu. aku cuma ikutin apa yang mereka mau tanpa maksa mereka harus punya perusahaan atau jadi bintang terkenal" ucap geanha sambil menyuapkan sandwitch kepada sean.
"jadi sekarang berapa total kekayaan kamu?" tanya leo penasaran
"kalo aku pribadi sih kecil gak lebih dari 100 milyar. tapi kalo anak anak sih lebih dari harta kalian berdua di satuin pun masih banyak harta mereka" ucap geanha sambil menyuapkan sandwitch ke mulutnya sendiri karena masih berada dalam pangkuan sean.
"gila.. seberapa kaya ray?" ucap leo semakin penasaran.
"emmm. terakhir aku tau perkiraan itu penghasilan dari 5 perusahaan utama keluarga sean" ucap geanha
"gila,, anak milyarder" ucap farel
"sini,ikut aku biar aku kasih tau apa yang lebih gila" ucap geanha sambil melompat dari pangkuan sean.
Menyurusi koridor lantai tiga,seluruh ruangan di lantai tiga adalah milik Ray. Geanha pun membuka sebuah kamar sontak membuat semua termasuk seam melongo.
"ini ruang kendali CCTV yang ray buat dalam semalam emang masih berantakan sih. ray punya sekitar 20 orang yang selalu membantunya dari perangkat perangkat ini" ucap geanha
"gila,,dalam semalam dia bisa buat beginian" ucap leo melongo