( Ruangan Regu Zero, Markas WPO cabang Roma, Kerajaaan Romawi Modern )
[ 14 November 2096, 10:05 AM ]
" Selamat Datang, di Regu Operasi Spesial WPO Roma, Regu Zero, Hauver.. " kata Pedro sambil merentangkan tangannya seperti menunjukkan seloruh ruangan.
" Um " kata Hauver secara singkat, sambil berpikir ' Regu Zero ? Aku belum pernah mendengarnya. Apakah karena ini Serra bilang regu yang akan kumasuki tak bernomor ? ' Pikir Hauver sambil melihat ke kanan dan kiri.
" Kemarilah, aku akan mengenalkanmu dengan yang lain ! " kata Pedro sambil memimpin menuju sofa dimana 2 perempuan dan 1 lelaki itu berada.
" Kalau begitu, Nerri akan pergi ke Kamar dulu. Sampai nanti kak Hauver " Kata Nerri sambil tersenyum dan melambai, lalu pergi dengan riang.
" Um. " Jawab Hauver dengan singkat, lalu mengikuti Pedro yang berjalan ke tiga orang itu.
" Kalian Semua, kita mendapat anggota baru jadi berhentilah bermain, Vasco, kau seharusnya bisa mengontrol Boss dalam bermain game kan, dan juga kenapa tiba tiba Olivia bermain game. ? " Kata Pedro kepada Lelaki verpakaian seperti pelayan bernama Vasco.
" Oh Pedro kau sudah kembali, Dan untuk pertanyaanmu itu, Karrna ada susu basi yang sudah kadaluarsa beberapa hari lalu, Boss tidak ingin membuang-buang makanan katanya, jadi dia mengajak Olivia untuk bermain game dengan taruhan, yang kalah harus meminum susu ditanganku ini. " Kata Vasco dengan sikap seperti pelayan.
" Hoo begitu ya ? Kita tidak bisa mengganggu kan, kalau begitu Hauver, Perkenalkan Orang ini bernama Vasco, Vasco orang ini bernama Hauver, dia anggota kesepuluh kami. "Kata Pedro sambil mempernalkan Hauver dengan Vasco dan sebaliknya.
" Vasco Errlington, kau bisa memanggilku Vasco, dan jika kau butuh apa-apa, panggil saja aku, aku siap melayanimu. " Katanya dengan sedukit menunduk, menunjukan sikap sempurna.
Vasco merupakan pria jangkung, yang memiliki rambut hitam, dia cukup tampan, dengan kacamatanya, menunjukan bahwa ia adalah orang yang serius.
" Hauver, Salam kenal. " Hauver menjawabnya dengan singkat.
Saat mereka bertiga saling mengenalkan diri dan berbincang ringan, terdengar teriakan dari Sofa.
" ARGGGGGHHHHHH, Kenapa aku bisa kalah Sialan, Kau pasti curang Olivia !!!, Aku minta pertandingan ulang !! " Teriak salah satu wanita di sofa. Wanita itu memiliki rambut azure biru acak-acakan seperti tak terawat namun sangat indah dan panjang, ia memiliki wajah sangat cantik namun kantung mata dibawah mata Emeraldnya, membuat fitur wajahnya keliatan suram.
Melihat wanita yang berteriak itu, Hauver keliatan sangat familier dengan wajahnya, namun Hauver tidak tahu siapa itu.
" Tidak bisa Boss, walaupun kau Bossku tapi taruhan tetaplah taruhan, kau harus minum susu basi itu, lagipula kau yang mengajakku tadi, kan " Kata Wanita satunya yang disebut Olivia, Olivia memiliki fitur wajah kaukasia yang cantik dan halus, dia memiliki rambut Ungu pendek dengan potongan bob, dia juga memiliki ekspresi super datar dengan mata Violetnya.
" Geh Baiklah, Vasco Mana susunya ? " Kata wanita itu sambil bangkit lalu melihat ke Vasco, Pedro, dan Hauver. " Oh kau sudah pulang Pedro, Bagaimana misinya ? dan juga siapa bocah ubanan ini ? " Katanya sambil menunjuk Hauver namun melihat ke Pedro.
" Oh Boss, yah misinya berhasil dengan lancar, dan juga orang ini adalah Anggota kesepuluh kita, namanya Hauver. " Kata Pedro sambil menepuk pundak Hauver.
" Hauver, Mohon Bimbingannya." Kata Hauver sambil menunduk.
" Oh jadi namamu Hauver, namaku adalah Adelia Giovorno, Kau bisa memanggilku Boss, tidak bisa yang lain, salam kenal ya. " Kata perempuan itu yang memperkenalkan diri sebagai Adelia, sambil mengangkat tangan membuat pose Halo.
" Giovorno ? itu artinya .." Kata Hauver melebarkan matanya sambil melihat kearah Bossnya itu.
" Oh maksudmu Dulio ? Aku adalah kakaknya, karena itu kami mirip dan memiliki marga yang sama. " kata dia sambil meminum susu di nampan Vasco. " Gaaaaah ini menjijikan " katanya sambil meludah setelah susunya habis. "
' Jadi begitu, pantas saja wajahnya familier.' Pikir Hauver dengan wajah seperti mengetahui sesuatu, dan memukulkan kepalan tangan kanannya ke telapak tangan kirinya.
" Oi Olivia, kemarilah, Partnermu sudah datang, kenalkan dirimu padanya ! " Kata Adelia memanggil perempuan bernama Olivia.
Lalu Hauver dapat melihat perempuan Berambut ungu yang dipanggil Olivia oleh Pedro dan Adelia. Dia lalu sedikit menunduk dan memperkenalkan diri dengan ekspresi tanpa emosi, sangat datar, poker face sempurna. Jauh lebih datar dari ekspresi Hauver yang sekarang, jika Hauver masih memiliki sedikit gelagat di wajahnya, dan menunjukkan emosi, hanya saja Hauver jarang tersenyum. Namun Olivia tidak memiliki emosi ataupun ekspresi sedikitpun di wajahnya, itu seperti dia adalah boneka yang dipahat dengan sempurna, tanpa senyum, namun uniknya Orang sedatar Olivia malah lebih banyak bicara daripada Hauver, walaupun 90 % dari itu adalah hinaan.
" Namaku Olivia, dan ingat panggil aku dengan senpai, menurut manga yang kubaca begitu cara adik kelas memanggil seniornya. Semoga kau tidak menyusahkanku, aku sudah cukup dengan adanya boss disini. " Kata Olivia kepada Hauver.
" Hauver, Mohon Bimbingannya Olivia-Senpai . " Hauver juga menundukkan kepala.
" Geh kau jahat terhadap bossmu Olivia " Kata Adelia sambil tersungkur ditanah memegangi dadanya, sangat dramatis. Setelah itu Adelia berdiri dan tersenyum,lalu berkata
" OH Iya Kalian berdua akan menjadi partner, dan juga ada misi untuk kalian berdua jadi bersiaplah, temui aku jam 7 malam ini, dah, ayo Vasco kita pergi ! dan juga, siapkan aku makan, aku sangat lapar. " Kata Adelia kepada Vasco yang hanya menjawab.
" Baik Boss " Setelah itu, Adelia dan Vasco pergi meninggalkan Pedro, Hauver, dan Olivia.
" Kalau begitu, aku juga akan pergi, nikmati waktu kalian berdua, bye " Kata Pedro yang juga pergi, hanya meninggalkan Hauver dan Olivia berdua.
"..." Hauver
"..." Olivia
Mereka berdua hanya diam, dan tidak ada yang berbicara, sampai sebuah suara memecah keheningan itu.
* GRUUG * Itu adalah suara perut Olivia.
" Kau belum sarapan, Olivia-senpai, bagaimana kalau kita berdua pergi makan ? aku juga belum sarapan. " Kata Hauver dengan sopan kepada olivia.
" Apa kau mengajakku kencan ? maaf aku tidak tertarik denganmu, rambutmu ubanan, matamu merah seperti vampir, kulitmu pucat, dan juga, apa jangan-jangan kau memang vampir penghisap darah , dan ju- " Olivia terus mengoceh sampai Hauver menutup mulutnya.
" Hentikan itu Senpai, dan aku juga tidak mengajakmu kencan, aku hanya mengajakmu makan. " Kata Hauver sambil berfikir
' Aku bertemu orang aneh satu lagi, apakah semua orang diregu ini hanya berisi orang aneh, Senior Vasco, tolong aku. '
Setelah itu Hauver membuka tangannya dari mulut Olivia, karena menunggu respon darinya, namun tetap saja.
" Begitukah, tapi dari gelagatmu, sepe- " lagi lagi, saat Olivia mengoceh, Hauver memotongnya, namun bukan menutup mulutnya namun mengajukan pertanyaan.
" Apa yang ingin kau makan ? " Tanya Hauver memotong ocehan dari Olivia.
" Pancake !!! " Jawab Olivia dengan lugas, berbeda dengan biasanya jika Olivia sedang serius, dia akan menjawab pertanyaan atau berkata dengan singkat, itu adalah hal yang diperhatikan oleh Hauver dari wanita ini, tapi Hauver tidak tahu bahwa saat wanita ini bertempur ia tidak akan mengeluarkan suara sedikitpun.
" Baiklah, Ayo pergi " Kata Hauver sambil berjalan, dan memimpin.
" Sebaiknya kita pergi ke restoran bagus, kalau tidak ak-" Olivia masih terus mengoceh saat mengikuti Hauver.
" Hentikan itu Senpai, kau tidak akan kuberi makan nanti. " Kata Hauver mengancam Olivia.
" Tapi ini ad- " Olivia berniat melanjutkan lagi, namun kembali dipotong oleh Hauver.
" Tidak ada tapi !!! " Kata Hauver, dengan nada sedikit tinggi.
" Baik " Jawab Olivia dengan wajah datar.
Lalu Hauver kembali berpikir. ' Tolong aku Senior Vasco, Wanita ini sangat merepotkan. '
--------------------------
Diatas sebuah Bangunan pencakar langit Wanita menggairahkan, duduk disebuah sofa mewah yang ditaruh tidak sesuai tempatnya.
Wanita itu terlihat sedang bermain-main dengan kucing hitamnya.
Lalu ada orang dengan pakaian serba hitam muncul tiba-tiba dibelakangnya, orang itu berlutut lalu berkata.
" Bom siap diledakkan beberapa saat lagi, Bos " Kata Orang itu.
" Bagus, Jika sudah siap, langsung ledaaakaaan sajaaaa, DUARRRR hahahahahahaha" kata wanita itu tertawa seperti orang gila.
" Baik Bos. " Orang itu lalu pergi dan menghilang dari tempat itu.
" Sebentar lagi, Julius hihihihihi " Wanita itu kembali tertawa seperti orang gila.