akhirnya gadis itu terbangun setelah tidur panjang nya,ia mulai membuka mata dan melihat ke sekeliling,rumah kayu dengan motif sederhana,malah lebih bisa di sebut pondok,hanya ada 1 meja makan dengan dua kursi,dapur yang berhadapan langsung dengan kamar tidur,bener bener kecil,tapi tempat itu bukan tempat terburuk yg pernah di lihat gadis itu,dia pernah melihat tempat lebih mengenaskan dari pada ini,Namun bukan itu permasalahannya. dimana dia? gadis itu mulai mengingat kejadian sebelum ia sampai disini,ingatan tentang iblis bermata merah,salju,dan ayah nya! mengingat hal itu membuat nya menundukkan kepala,air keluar dari sudut matanya,ia berteriak menerima kenyataan bahwa ayahnya telah pergi menemui ibunya yang bahkan belum pernah ia lihat.
"sudah bangun?"ujar seorang pria yang baru saja masuk ke pondok itu,gadis itu kaget dan ingin menyerang,namun kondisinya belum pulih.
"di mana aku"ujar elis,yah gadis itu adalah elis.
"entah lah,aku menemukan pondok ini"ujar pria itu sambil melepas mantel saljunya,ia berjalan pelan ke arah elis sehingga lambat laun elus mulai bisa melihat pria itu ah larat, dia masih muda, kulitnya sangat putih,tubuhnya yang atletis dengan mata merah tejamnya. tunggu? merah? kaget akan fakta itu tanpa sadar elis telah membuat hal yang bahkan ia sendiri tak tau kenapa itu bisa sejadi.
puluhan jarum es yang sangat tajam mendadak muncul dan menyerang cowo itu hal mengejutkan juga terjadi ketika tubuh pria itu tertutupi oleh api seperti perisai yg menutupi tubuh cowo itu jarak api dengan cowo itu sekitar setengah meter,anehnya api itu tak membakar pondok,namun bukannya mencair,jarum es itu melewati api seperti tak terjadi apa2 dan menyerah cowo itu,untung cowo itu bisa menghindar tepat waktu namun meninggalkan bekas goresan kecil di pipinya.
"kau berniat membunuhku!"bentak cowo itu. elis yang masih syok akan apa yg bisa di buatnya, pemikiran nya membuatnya ingin mencoba apakah itu sebuah kebetulan,kini ia membayangkan bisa membuat senapan dari esnya,ia mencoba mengingat bagaimana ia melihat cara pembuatan senjata mematikan itu ketika ia dan ayahnya berkunjung ke pabrik senjata, dan berhasil,senapan berkilau layaknya kristal bening muncul,sangat indah,dan elis secara bruntal menyerang cowo itu.
"mati kau vampire sialan!!"bentaknya dan mulai menembak, gerakannya yang mendadak cepat mulai menyerang cowo itu ketika semua katana es sudah di genggamnya.
"oi oi!kamu ingin membunuhku!aku menyelamatkan nyawa mu!" bentak cowo itu yang membuat elis berhenti sejenak,hal itu tentu kesempatan bagi cowo itu untuk menendang elis dengan kuat dan membentur sebuah kayu.
"beraninya kau menyerang ku!"bentak elis,mata nya memancarkan kebencian mulai mengerang cowo tadi dengan jarum es yang jumlahnya sangat banyak.
saat jarum itu hendak menusuk tubuh cowo itu api biru muncul dan mencairkan es tersebut.
"tak bisakah kau mendengarkan aku dulu!aku sampai harus mengeluarkan api biru ku!"bentak cowo tampan itu.
"aku tak sudi berbicara dengan iblis menjijikkan seperti kau!"ujar elis dan mulai meletakkan tangannya di tanah,dengan cepat es yang tajam nya seperti tombak muncul dari tanah dan menyerang cowo itu namun saat hampir menusuk perut cowo itu gerakannya berhenti,tubuh elis tak bisa bergerak,seperti ada orang yang mengikatnya,dengan susah payah ia menggerakkan kepalanya ke arah bawah,semua benda hitam seperti bayangan mengikat bayangannya.
"mengurus seorang cewe saja kamu enggak bisa ri-ku"ujar seorang wanita yang usianya kira kira 3 tahun lebih tua dari elis.
"hei!dia memojokkan ku!aku sampai harus mengeluarkan api biruku!ema"bentak cowo yang tadi di panggil riku(api) kepada cewe itu yang di ketahui namanya ema(elemen bayangan).
"kau saja yang lemah makanya bisa tak bisa melawan cewe seperti itu"ujar seorang cowo(ega(tanah)) yang tiba2 muncul dari bawah tumpukan salju.
"oi!kau tau kekuatan ku seperti apa"ujar riku menatap tajam ega.
"okeh!aku slah,tapi kau hanya beruntung karna kau lahir dari setengah keturunan bangsawan"ujar ega.
"kau menantang ku!"ujar riku tajam
"bisakah kalian berhenti"ujar ema memisahkan kedua cowo tampan itu
"oi!lepaskan aku!"bentak elis yang membuat 3 orang itu menoleh padanya.
"kami akan melepaskan mu ketika kamu mau masuk ke kelompok kami"ujar seorang cewe berkacamata yang umurnya sama dengan elis(sisi(air)).
"hah!kalian ngomong apa?kelompok apa?apa pun itu aku tak bakal sudi masuk kelompok menjijikan yang di huni orang2 kalian!aku akan membunuh kalian semua!"bentak elis yang berhasil lepas dari kurungannya.
"dia hebat"ujar ema.
"tentu! eh kenapa kau memujiku sialan!"bentak elis dan mengeluarkan katana es nya,katana itu lebih kuat dari yang tadi ia gunakan,dapat terlihat katana itu mengeluarkan uap es yang sangat dingin.
saat hendak menyerang gerakan elis terhenti ketika seseorang dengan katana yang mengeluarkan api biru menyerangnya,dia lah riku,cowo yang pertama kali menyerangnya.
"oi! kami itu enggak sepenuhnya mahkluk menjijikkan seperti yang kamu kira!kami masih punya pemikiran dan kita itu sama"ujar riku ambisius.
"sama?aku tak mau di sama kan dengan makhluk bermata merah seperti kalian"ujar elis yang sedetik kemudian duel antar katana di mulai,mereka saling menyerang,elis yang tampaknya masih kelelahan mengingat baru sadar dari pingsannya mulai merasa lemas. elis yang kaget dengan bertambah kuatnya riku mulai mencoba untuk menyeimbangkan dan juga berhasil membuat goresan di lengan riku.
"gpp mereka bertarung seperti itu"ujar sisi yang memakan brondong jagung di tanganya,mereka bertiga hanya duduk di depan pondok menyaksikan riku dan elis bertarung, mereka sadar,jika mereka yang ada di posisi riku,mungkin mereka telah mati dari tadi.
"biarkan saja,lagian riku yang membawa gadis itu kesini"ujar ega sambil meminum teh hangatnya.
"oiiii!kalian kenapa gk bantu mereka sih!nanti kalo bos ela(listrik) datang gimana?"ujar ema ketika melihat kelakuan temannya yang terlihat santai.
"aku tak akan mau mengganggu mereka"ujar ega.
"aku juga"ujar sisi
"aku juga,kalau kau mau mati pergi saja kesana"ujar seorang cowo seumuran sisi yang tiba tiba datang(perubahan wujud(soma)).
"soma!"ujar ketiga orang itu kaget ketika melihat temannya yang tiba tiba berada di tengah tengah mereka. yang memiliki nama hanya diam dan menonton kejadian itu.
"ei!kau kenapa tiba2 muncul"ujar ema menarik kerah baju soma berulang kali.
"membantu kalian"ujar soma cuek,"bos ela bakal datang"lanjutnya
"bos ela!!"ujar mereka berempat termasuk riku yang kini lagi duel dengan elis,hal itu jelas2 kesempatan bagi elis untuk mendorong riku menggunakan kakinya,katana es itu hampir menusuk jantung riku jika ema tak bergerak cepat menghentikan gerakan elis menggunakan kekuatan bayang nya.
"berhentilah"ujar sisi lembut
"beraninya kau memerintah ku!"ujar elis marah,tanpa di sadarinya matanya kini berubah menjadi biru dengan iris membentuk butiran es,sangat cantik namun mematikan.
"hei,sadar lah,mata mu berubah"ujar soma yang menghentikan gerakan elis, elis mulai memegang matanya dan berteriak,dingin,itu yang di rasakannya.
"aakkhhhh"teriak elis kesakitan dan kedinginan.
"oi,kau tak papa"ujar ega
elis tetap berteriak menahan rasa sakit,ia merasakan seperti berada di dalam lautan es,ia sendirian,paru paru nya terasa terisi oleh air es,sangat sakit,ia mencoba untuk menggapai pemukaan namun hasilnya nihil,saat itu juga ia melihat bayangan ayahnya yang tersenyum namun ia menangis,elis ingin berbicara namun bergerak untuk mengangkat tangan pun gak bisa,ia hanya bisa memejamkan matanya,namun mendadak ia merasakan kehangatan,sangat damai dan membuat sakit yang ia rasakan itu pergi,ia merasakan ada orang yang kini memeluknya,sangat damai seperti saat ia di peluk ayahnya ketika dia jatuh dari sepeda,perlahan ia membuka matanya,matanya membulat ketika ia melihat cowo yang tadi berduel dengannya,cowo yang tadi hampir di bunuhnya kini memeluknya mencoba menyalurkan kekuatan,di sekelilingnya mereka api biru keluar layaknya melindungi tuan dan gadis yang di peluknya entah kenapa elis mendadak sangat tenang,api biru itu mulai menghilang dan riku-cowo itu- melepas pelukannya dan menatap elis. Elis yang tersadar mendadak melayangkan tinju mautnya yang membuat riku terhempas ke belakang,tanganya menutup muka nya malu,sedangkan ega,ema,soma dan sisi hanya tertawa melihat hal itu.
"apa yang kau lakukan!aku gk bisa jadi pengantin wanita sekarang!"ujar elis masih dengan menutup mukanya malu.
"jahatnya"ujar riku memegang pipi yang habis di pukul elis.
"hhhh,kayaknya kita dapat gadis yang menarik"ujar ega santai.
"maksud kau apa!"ujar elis kesal.
"oi,tak bisakah kau tak memakai tanda seru di setiap kalimatmu?aku tak ingin memiliki 'mine' seperti mu"ujar riku santai.
"hah?mine?maksudnya?"ujar elis bingung.
"kau adalah mine ku,itu sudah takdir kaum ku,dan aku bisa merasakannya manusia setengah vampir"ujar riku yang lagi2 membuat elis kaget.
"setengah vampir?apa maksud mu?"ujar elis mencoba berdiri dan di bantu oleh sisi,elis tak menolak bantuan itu,dia hanya berfikir sisi itu baik dan dia menyukai sisi.
"terkejut?"ujar ema
elis hanya mengangguk.
"semua yang ad di sini sangat membuatku bingung"ujar elis,sepertinya ia bener bener sudah tenang.
"akhh,kenapa aku memiliki mine seperti mu"ujar riku sambil mengacak2 rambutnya frustasi.
"kau sudah gila yah"ujar elis kesal
"dan kenapa aku bisa berbicara dengan tenang saat bersama kalian!"lanjut elis dan berjalan mundur,'ini aneh,kenapa aku berfikir mereka tak berbahaya?'batin elis.
bukkkk__
langkah mundur elis terhenti ketika ia membentur tubuh seseorang,refleks ia berbalik dan terkejut dengan apa yang di lihatnya.
"tante ela?"ujar nya kaget.
bersambung_________