webnovel

Kecantikan yang Tiada Bandingannya..

Hanya segelintir orang yang tau tentang seleksi pemilihan putra mahkota tersebut, masing-masing setiap petinggi dan keluarga cabang kerajaan akan menyimpan informasi ini hanya untuk keluarga mereka sendiri.

" Apakah kita menerima undangan?" tanya Rafael.

"Undangan Tuan telah tiba pagi ini!" kata Aldy sambil mengeluarkan sebuah undangan bersampul emas yang cantik.

"Segera lakukan persiapan, kita akan menghadiri pesta itu!" perintah Rafael.

"Baik Tuan!" jawab Aldy membungkuk lalu pergi bersama bawahannya yang lain.

Rafael tidak dapat menemukan informasi tentang keberadaan ibu Indah jika ibu Indah berada dalam tahanan kelurga kerajaan, Rafael tidak memiliki pilihan lain selain mencari secara langsung di dalam Istana kerajaan.

Seminggu berlalu begitu cepat, dan tibalah waktu perayaan pesta ulang tahun putri kerajaan.

Pada pukul empat sore, sekumpulan penata rias masuk ke kediaman Rafael. Membuat para pelayan terkejut, tidak ada dari mereka yang tau bahwa para penata rias itu telah di siapkan oleh Rafael jauh hari sebelumnya.

Para pelayang tidak berani menghentikan mereka saat para penjaga di depan pintu memperbolehkan mereka masuk.

Pelayan-pelayan yang terkejut ini hanya menatap bingung ke arah para penata rias saat melangkah naik ke atas tangga.

"Hei.. dari mana semua orang-orang ini datang? Mereka terlihat sangat profesional." ucap salah seorang pelayan muda.

"Bukankah itu arah kamar perempuan yang menjijikan itu? Apa yang ingin mereka lakukan?" ucap pelayan lainnya sambil menunjuk letak kamar Indah.

Mendengar perkataan pelayan itu, semua orang tidak mampu berkata-kata. Bukankah yang lewat barusan merupakan penata rias? Jangan katakan bahwa mereka ingin mendandani perempuan yang menjijikan itu?

"Sungguh sia-sia, semua orang ini berfikir mereka akan mampu membuat perempuan aneh itu menjadi cantik? Aku bertaruh dia malah akan terlihat seperti ondel - ondel setelah di dandani!" ledek Tuti meremehkan, membuat semua orang tertawa.

"Bagaimana bisa sosok yang mirip seperti hantu menyeramkan itu akan berubah menjadi cantik? Membayangkannya saja sudah membuat orang merinding.

"Alangkah baiknya jika aku saja yang di dandani, aku pasti akan terlihat cantik." ucap seorang gadis pelayan yang gemuk.

"Berhentilah berkhayal, kamu hanya akan terlihat seperti babi saat berdandan. Tidak kah kau ingat betapa kau menakuti teman kencan mu ketik hanya menggunakan lipstik saja?" ejek pelayan lain, membuat yang lainnya tertawa semakin keras.

"Kamu yang babi, seluruh tubuhmu yang seperti babi busuk!" pelayan yang di ledek itupun marah dan mengejar pelayan yang baru saja mengejeknya.

Melihat tingkah kedua pelayan itu, semua orang hanya bisa menggelengkan kepala mereka. Kedua pelayan itu pasti akan selalu bertengkar di setiap waktu yang ada.

Indah yang mendapati kamarnya di penuhi dengan banyak orang secara tiba-tiba membuatnya tersentak kaget. Dia baru saja selesai mandi, jadi tubuhnya terlihat sangat bersih.

Sebelumnya dia lupa untuk mengunci pintu terlebih dahulu sebelum mandi. Pada saat dirinya keluar dari kamar mandi, semua orang-orang ini telah siap di posisi mereka masing-masing.

"Nona anda telah selesai mandi, silahkan duduk di sebelah sini!" ucap salah satu dari mereka sambil membawa Indah ke sebuah kursi.

Indah memperhatikan kursi itu sebelum duduk, itu bukanlah kursi yang ada di kamar Indah, bahkan meja rias yang ada di hadapannya saat ini juga. Semua barang-barang itu memenuhi kamarnya, kamar Indah cukup luas jadi itu tidaklah msalah.

Gadis yang membawa Indah duduk kini mengeringkan rambut Indah, sementara yang lainnya mengerjakan pekerjaan mereka dengan sangat cepat dan teratur.

Ada yang mulai mengecat kukunya, sementara yang lainnya mulai melakukan make up di wajahnya. Lalu ada juga yang sudah menyiapkan beberapa gaun cantik untuk Indah kenakan.

Semua orang melakukan pekerjaan dengan terampil dan efisien.

Indah masih belum dapat mencerna apa yang terjadi, dia bahkan merasa sedikit risih ketika orang-orang ini menyentuh bagian tubuhnya.

Setengah jam kemudian, pekerjaan para penata rias dan gaya tersebut selesai. Mereka lalu pamit undur diri dan meninggalkan Indah sendirian di kamar dengan penampilan barunya.

Indah berjalan ke depan cermin dan melihat tampilan dirinya yang sangat berbeda.

Wanita yang ada dalam bayangan cermin itu sangat memukau, gaun merah panjang yang membalut tubuhnya melekat dengan sempurna. Atasan baju itu sedikit terbuka, memperlihatkan punggungnya yang terlihat halus dan putih. Lalu bagian bawah gaun yang sedikit terbelah memperlihatkan kaki jenjangnya yang menawan.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari arah pintu, Indah berbalik dan melihat Rafael yang mengenakan setelan tuxedo dengan buket bunga mawar besar di tangannya dan dua buah kota besar dan kecil di tangan satunya.

Saat pertama kali melihat Indah di depan cermin, Rafael tertegun dan tak bisa mengalihkan padangan nya dari Indah.

Indah sungguh sangat cantik, dia terlihat seperti seorang Dewi yang bersinar terang.

Rafael lalu melangkah masuk ke dalam kamar tanpa mengalihkan pandangannya sama sekali dari Indah.

Indah masih merasa sedikit canggung dengan kehadiran Rafael, sejak ciuman mereka yang terakhir kali, Indah tidak tau bagaimana hubungannya dengan Rafael saat ini. Indah dapat merasakan bahwa dirinya menyukai Rafael, namun apakah dia juga sungguh mencintai Rafael? Indah masih belum yakin tentang hal itu.

"Kamu terlihat sangat cantik!" ucap Rafael sambil tersenyum. Membuat wajah Indah merona seketika.

Rafael lalu menyerahkan buket bunga di tangannya kepada Indah, dan Indah pun menerimanya dengan malu-malu.

"Mengapa orang-orang itu mendandaniku seperti ini?" tanya Indah pada Rafael, mencoba mengalihkan rasa malunya.

"Bukankah kamu ingin ikut serta mencari keberadaan Ibu? Aku sedang memberimu kesempatan untuk ikut." jawab Rafael.

'Mencari Ibu? Dengan tampilan seperti ini? Apakah Indah tidak salah dengar? Dan sejak kapan Rafael mengganti panggilan Ibu Indah sebagai Ibunya juga?' batin Indah speechless.

" Tidak bisakah aku berpakaian seperti pria saja? Aku merasa tidak nyaman memakai pakaian ini!" Keluh Indah dengan ekspresi risih.

Dia tidak terbiasa berdandan dan tampil di depan banyak orang.

Rafael menggeleng sambil berucap, " Kali ini kamu harus berpakaian seperti ini, tempat yang akan kita kunjungi bukanlah tempat biasa. Jika kamu tidak bisa memakainya maka kamu tidak perlu ikut!" kata Rafael.

Indah berfikir beberapa saat sebelum menjawab, " Baiklah, demi mencari tau keberadaan ibu aku akan tetap seperti ini, tapi hanya untuk hari ini saja!" kata Indah pasrah, bagaimanapun dia harus menemukan ibunya dimana pun dia berada saat ini.

" Sekarang duduklah terlebih dahulu!" pinta Rafael sambil membuka kotak besar yang dia bawa sebelumnya.

Didalam kotak itu terdapat sebuah sepatu hak tinggi cantik berwarna merah yang sangat serasi dengan gaun yang dikenakan Indah saat ini.

Saat Rafael membungkuk untuk memakaikan sepatu itu di kaki Indah, belahan rok Indah terbuka dan memperlihatkan bentuk kakinya yang jenjang dan menawan.

Membuat Rafael menenggak ludahnya secara tidak sadar saat melihat kaki yang sangat indah itu. Dia seolah ingin menjilat nya dan melepaskan sebagian gaun yang menutupi keseluruhan kaki itu.

Rafael segera mengembalikan kesadarannya dan memakaikan sepatu ke kaki yang lainnya.

Rafael lalu membuka kotak kecil yang satunya, Rafael mengeluarkan sebuah gelang bunga cantik yang berkilau dari dalam kotak itu, mengenakannya di tangan Indah dengan lembut.

Membuat Indah tampak lebih sempurna dari sebelumnya.

Di lantai bawah, saat para penata rias menuruni tangga, para pelayan kembali berkumpul dan melihat ke arah para penata rias dengan penasaran.

" Mereka selesai secepat itu? Aku pikir akan membutuhkan waktu berjam-jam untuk membuat perubahan sedikit saja pada perempuan aneh itu." ucap seorang pelayan pada yang lainnya.

" Yang benar saja, mereka tidak mungkin bisa melakukan perubahan apa pun pada wanita itu. Bagaimanapun mereka mendandaninya, dia akan tetap terlihat seperti seorang monster!"

" Ck.. Mereka mungkin menyerah hanya setelah melakukan beberapa make up standar padanya."

Para pelayan tak habis pikir, bagaimana mungkin para penata rias ini akan mengubah wujud gadis menjijikan itu.

Sementara Nadin yang berdiri tidak jauh dari mereka, menatap gerembolan pelayan itu dengan senyum merendahkan.

Hanya dirinya yang tau bagaimana wujud tampilan Indah yang layaknya seorang Dewi. Apa lagi setelah dirinya berdandan, itu pasti dapat membuat kerusakan pada sebuah negara.

Seorang penata rias yang berjalan paling akhir mendengar pembicaraan para pelayan, membuat dahinya berkerut tidak senang.

'Orang-orang ini sungguh bodoh, apakah mereka semua tidak tau caranya menilai atau mereka hanya buta saja. Jelas-jelas wanita yang baru saja mereka make over merupakan wanita tercantik dan paling sempurna yang perna mereka dandani.

Dia bahkan memiliki proporsi tubuh yang sangat ideal, rambut, kulit dan setiap inci di tubuh perempuan itu sangat sempurna. Bisa di katakan itu adalah hasil make over terbaik sepanjang hidup mereka.

Dia jelas tidak ada bandingannya dengan para artis-artis ataupun wanita bangsawan yang telah mereka layani sebelumnya!' pikir penata rias itu.

Setiap orang yang datang untuk mengubah penampilan Indah merupakan ahli dalam bidangnya.

Penata rambutnya saja merupakan penata gaya kelas atas, begitu pula dengan yang lainnya.

Jadi hanya dengan melihat sekilas tubuh Indah dari atas hingga kebawah, mereka sudah tau bahwa untuk membuat Indah terlihat sangat sempurna hanya memerlukan sedikit tenaga saja. Itu karena Indah sudah terlihat cukup sempurna sebelumnya.

Next chapter