webnovel

Cerpen Kehidupan

นักเขียน: WiddyWierft
สมจริง
กำลังดำเนินการ · 97.2K จำนวนคนดู
  • 16 ตอน
    เนื้อหา
  • เรตติ้ง
  • N/A
    สนับสนุน
เรื่องย่อ

Dalam kehidupan, kita menjalani hari demi hari tanpa tahu setiap kejadian memiliki hikmat yang seringkali menentukan arah hidup kita. Contohnya seseorang hendak menerobos lampu merah, tapi teringat peraturan lalu lintas dan berhenti. Tiba-tiba dari arah lain ada seorang pemabuk melaju kencang menerobos lampu merah dan jika saja dia tadi menerobos, pasti mobil itu menabraknya. Kecil bukan? Namun akibatnya fatal. Jadi intinya, Cerpen Kehidupan adalah kumpulan cerita pendek yang bisa memberikanmu hikmat dalam berbagai aspek, seperti emosi, moral, pengalaman, dll.

Chapter 1Putus

"Kudengar kau sudah putus?"

Budi melirik ke samping. Seorang anak remaja berseragam SMA melempar senyum seraya duduk di sampingnya. Dia merentangkan kaki lebar-lebar, menyandarkan siku pada meja di belakangnya, dan menengadah ke atas.

"Tidak heran jika kau tahu berita ini, Andi," ujar Budi, bernada sedih. "Dengar dari mana?"

"Rumor." Andi menyeringai. "Apakah Milanda yang memutuskanmu?"

"Ya." Budi menghela napas. "Milanda bilang semua adalah salahku. Katanya aku tidak memperhatikan serta mengerti dirinya."

"Menurutmu?"

"Entahlah." Budi mengangkat bahu. "Aku sendiri tidak tahu apa salahku."

Andi membuka tas selempangnya dan mengeluarkan dua kaleng jus jeruk. Dia menawarkan sebuah pada Budi yang menerimanya dengan senang hati.

"Kau tahu, perempuan itu tidak pernah salah," ujar Andi, membuka tutup kaleng diikuti suara desis.

"Benarkah?" tanyaku ragu.

"Tentu saja salah," gerutu Andi. "Manusia itu bukan laki-laki saja, perempuan juga. Mereka ada berbuat salah, tapi menyalahkan laki-laki."

"Apa yang harus kulakukan?"

Andi memalingkan wajah ke samping sambil setengah meneguk kaleng jus. Seorang gadis cantik baru saja memasuki kantin. Perawakannya kecil, bertubuh montok, dan memiliki rambut ala ponytail. Gadis-gadis tahun ini lebih menarik dibanding tahun lalu menurut Andi.

Andi menunjuk gadis tersebut. "Lupakan dia. Masih ada gadis lain, seperti gadis itu."

"Mudah bagimu mengatakan begitu," ketus Budi, memandang gadis yang ditunjuk Andi. Memang cantik, apalagi terkenal teladan dan baik. "Tapi aku jarang jatuh cinta."

"Jatuh cinta saja pada yang lain." Andi memutar kepala ke arahku. "Kau sudah dengar banyak ceritaku, bukan?"

Budi mengangguk pelan. "Dan kau membenarkan satu hal."

"Yang mana?"

"Aku tidak percaya perkataanmu tentang tidak bisa menjadi teman dengan perempuan yang kita sukai setelah putus sampai aku mengalaminya sendiri." Budi menggeleng kepala. "Kurasa aku tidak bisa berteman dengan Milanda lagi."

Andi mengeryitkan kening. "Karena itu kau boleh berhenti membantuku berdamai dengan para mantanku mulai hari ini."

"Tentu saja." Budi tertawa kecil. "Sekarang aku sudah mengerti."

Ada hal yang tidak akan bisa kita mengerti sampai kita mengalaminya sendiri

คุณอาจชอบ

DEWASA: Cita, Cinta dan Perselingkuhan.

Sinopsis Cerita 18+ yaa.. Bocah nyingkir dulu. Masa SMAku sudah diujung tanduk. Tinggal menghitung hari saja menjelang tamat. Melihat teman-teman sepermainan kini sudah mulai terasa jauh. Teman-teman yang dulunya setara denganku, tiba-tiba sudah berada di level yang berbeda. Omongan mereka praktis tidak lepas dari kuliah, kuliah dan kuliah. Setiap kali aku menyamperi teman-teman, dimana saja di setiap sudut sekolah, pasti ada saja yang menanyakan soal dimana aku akan kuliah. Cuma bisa aku jawab, "belum tau lagi. Lihat nanti saja." Ekonomi keluargaku terlalu sulit. Tidak mungkin rasanya bisa kuliah. Adikku saja bertiga, dan masih sekolah semuanya. Mamakku bekerja serabutan saja ke ladang orang yang digaji perhari. Meski begitu, jika hanya untuk kebutuhan sehari-hari saja, kami tidak pernah kekurangan. Di belakang rumahku ada sawah, ada sungai kecil juga. Sawah itu selalu kami tanam sepanjang tahun. Jadi, kami tidak pernah membeli beras. Kadang kalau tidak ada uang sama sekali, berasnya bisa kami jual sedikit. Sungai kecil di belakang rumah itu juga banyak ikannya, yang aku tangkap pakai perangkap setiap hari. Sementara untuk sayur-sayuran, di belakang rumah kami itu juga banyak ditanam sama Mamakku. Cuma ya yang satu itu yang sulit bagi kami. Memperoleh uang tunai. Aku sebagai anak tertua tentu menyadari juga posisiku. Setelah tamat SMA, harusnya aku bisa membantu Mamakku mencari nafkah untuk keluarga. Hanya saja, posisiku menjadi sulit saat ini, karena aku memiliki pacar yang terus mendesakku untuk kuliah. Dia bahkan manawarkan uang tabungannya untuk aku pinjam, agar aku tetap bisa melanjutkan pendidikan sampai ke Perguruan Tinggi. Apakah Cinta tulus ini bisa bertahan sampai akhir...???

Alan_caz13 · สมจริง
เรตติ้งไม่พอ
5 Chs