siang hari Jnas pergi ke rumah paman ruqia untuk mengunjungi Elif, ia sangat merindukan kekasihnya, ia ingin melihat Elif walau hanya sebentar, saat ia sampai di halaman rumah paman ruqia, Jnas turun dari mobil di sana dia bertemu dengan bibi ruqia yang baru datang dari pasar bersama paman ruqia Jnas menghampirinya.
" Paman bibi marhaban " sapa Jnas
" Marhaban " ucap mereka
" maaf bibi paman saya ingin bertemu Elif apakah dia ada di dalam ?" tanya Jnas
" apakah kamu masih belum tahu kalau Elif sudah pulang ke Indonesia mulai dari kemarin " kata bibi fatimah
Jnas menjatuhkan kunci mobilnya dia tersentak saat mendengar Elif telah kembali.
" APA... ! bibi tidak bercanda kan ?" ucap Jnas tak percaya
" Jnas aku tidak bercanda, apa yang telah kamu lakukan kepadanya telah membuat gadis itu sakit hati dan terpukul, satu minggu dia tidak mau makan jika kami tidak memaksanya mungkin dia sudah sakit saat ini, kami sangat sedih melihatnya, dan untuk apa kamu masih mencarinya bukankah kamu sudah bertunangan kemarin " bibi fatimah memandang Jnas dengan tatapan sinis.
" Bibi maafkan aku ini semua bukan keinginanku aku terpaksa melakukan ini semua bibi, Eemmmm bisakah saya bertemu ruqia "
bibi fatimah menggeleng " ruqia sudah kembali ke Baghdad tadi pagi di antar oleh sepupunya "
seketika tubuh Jnas lemas dengan apa ia harus menghubungi Elif , nomor handphone nya dan juga beberapa akunnya sudah di blokir oleh Elif, Jnas terduduk lemas di halaman rumah paman ruqia.
" dan Elif menitipkan sesuatu untuk mu, sebentar saya ambilkan "
Jnas hanya menatap kosong ke arah bibi fatimah yang berlalu untuk mengambil sesuatu di rumahnya hatinya terlalu perih ia sangat merasa bersalah terhadap Elif bagaimana dia harus menebus kesalahannya.
"Jnas bangunlah, ini untuk mu " kata bibi fatimah sambil menyerahkan sebuah kado kecil ke tangan Jnas dari Elif, Jnas mengambilnya dan pamit untuk pulang.
***
Di Indonesia
Elif turun dari pesawat dengan langkah yang berat, ia memesan taksi dan langsung menuju rumahnya, tatapan matanya kosong, ia terus melihat ke arah jalanan di balik kaca jendela taksi, ada lingkaran hitam di sekitar matanya, ia tak memiliki emosi apa pun saat menginjakkan kakinya di tanah kelahirannya Elif terus melamun sampai sopir taksi mengejutkannya.
" Maaf nona apakah ini adalah alamat rumah Anda ?" ucap pria setengah baya itu
Elif hanya mengangguk lemah lalu keluar dari taksi setelah membayarnya, ia terus melangkah ke halaman rumahnya, saat Elif membuka pintu rumahnya, di depan Elif wanita setengah baya terkejut melihat putrinya telah kembali.
" ELIF...! sayang kau kah itu " mama Elif terkejut dan langsung berhambur untuk memeluk anaknya.
Elif hanya diam dengan pandangan kosong membuat mama Elif bingung.
" sayang ada apa, ayooo kita duduk dulu "ucapnya lembut. " Pa.. papa.... Elif datang kemarilah ...!"
papa Elif keluar dari kamarnya dan terkejut saat melihat putrinya, lalu ia menghampirinya
" Elif anak ku " ucapnya sambil memeluk Elif.
Elif melihat kedua orang tuanya kemudian ia tak tahan menahan air matanya ia menangis dan membuat kedua orang tuanya bingung
" Elif katakan pada mama, ada apa nak, apakah kamu baik-baik saja "
" Mama " ucapnya lirih lalu Elif hanya melihat mamanya dengan linangan air matanya lalu menghambur ke pelukan mamanya, ia menangis tersedu-sedu.
" sayang ada apa ?"
" Jnas ninggalin Elif ma "
" maksud kamu apa nak ?"
" hiks...hiks... Elif sakit saat ini ma, Elif sangat mencintai Jnas, tapi Jnas sudah ninggalin Elif dia
kembali kepada mantan tunangannya ma " isaknya dalam pelukan mamanya
mama Elif terus memeluk anaknya yang sedang menangis, " sudahlah sayang mungkin Jnas bukan jodoh mu "
Elif terus menangis dalam pelukan mamanya, mamanya sangat sedih seharusnya dia bahagia saat putrinya kembali, tapi dia sangat sakit melihat putrinya seperti ini, wanita itu terus mengelus punggung anaknya
" Ma.. apa salah Elif, kenapa semua orang yang Elif cintai pergi ninggalin Elif "
" sayang jangan berkata seperti itu, kamu masih memiliki mama dan papa di samping mu "
" Tuhan tidak adil terhadap Elif, dulu andra yang ninggalin Elif dan sekarang Jnas juga ninggalin Elif, apa salah Elif ma apa Elif jahat sama orang, apa kesalahan Elif, sehingga orang-orang yang Elif sayangi ninggalin Elif semua, Elif sakit ma, alif sangat mencintai Jnas, dia Elif sesak " Elif terus nangis di pelukan mamanya, papa Elif tak bisa berkata apa-apa dia hanya diam dengan tingkah Elif, hatinya terlalu sakit, dua kali dia melihat anaknya terpuruk seperti ini.
" Mama Elif sangat menginginkan Jnas, apa yang harus Elif lakukan, Elif tak bisa hidup tampanya, Elif sangat mencintainya melebihi cinta Elif untuk andra, alif sakit ma, Elif tidak kuat ma, terlalu sakit buat Elif ". ucap Elif dalam tangisannya sambil memegang dadanya dengan erat, ia terus menangis tersedu-sedu.
" cukup nak tenanglah, kamu tidak punya salah apa-apa, kamu anak yang baik kamu putri mama yang cantik, kamu anak mama dan papa, kesayangan kami dan juga adik mu, tenanglah mama akan selalu bersama kamu, sekarang kamu harus tenang ya... " ucap mama Elif sambil terus memeluk anaknya, hatinya sakit melihat Elif seperti ini ia tak tega, dia terus memeluknya sampai Elif mulai tenang kembali dan membawanya untuk istirahat di kamarnya.