webnovel

Pembalasan

lima menit perjalanan masih mereka tempuh sebelum akhirnya sampai di gerbang restoran itu.

" suasana depannya benar-benar seperti rumah, begitu hening di luar." Air tersenyum saat melihat gerbang itu. senyum yang cantik dan lagi ada dua detik di kedua pipinya yang mulus, membuat senyumnya tidak hanya cantik tapi juga manis.

walau mereka melewatkan untuk melihat senja, Karang tetap meminta tempat di atap. langit cerah, dan juga hanya ada sedikit awan bulan juga sedang indah malam ini.

pesanan diantarkan lima belas menit setelah memesan. karena air ingin membalas perlakuan kedua sahabatnya ini, secara pribadi Air menawarkan diri untuk memesankan. dan atas perasaan bersalah atas kejadian di mobil mereka tidak bisa menolaknya.

hasilnya, yang di bawa pelayan hanya hidangan penutup, tiga jenis makanan manis. bahkan pelayan yang menerima pesanan itu menanyakan, cukupkah hanya memesan ini?. Air hanya mengangguk, air sendiri yang mendatangi pelayan saat memesan jadi kedua sahabatnya tidak ada yang tahu.

keduanya sedang asik melihat bulan di pantulan air mangkuk.

keduanya menanyakan di mana makanan utamanya. Air yang menjawab, dia tak mau ada kesalahan saat mengerjai mereka,

" nanti aja, aku lagi pengen makan makanan manis dulu." keduanya merasakan ada yang tidak akan makan malam dengan tenang di sini. benar saja habis makanan manisnya Air berkata aku sudah kenyang ayo pulang. mereka tidak bisa dong membuat Air menonton mereka makan. hanya saja makanan manis dengan porsi yang dihidangkan tidak membuat keduanya kenyang. dalam hati air tersenyum puas, siapa suruh jail, kena batunya kan.

***

usai ketiga tamu itu pergi, salah seorang pelayan melaporkan bahwa orang yang di minta untuk di pantai baru saja pergi kepada kepala pelayan rumah. cepat berita itu menyambangi telinga Ai. Ai hanya menganggukkan kepala tanda mengerti dan melambaikan tangan bertanda kau boleh pergi.

kemarin aku di bantai dengan pertanyaan karena Fei, menanyainya. besok, lusa giliran ku menggunakan ini untuk bertanya tentang kedatangannya hari ini.

hari semakin larut, kali ini jeram yang menyetir. sedang karang sibuk melamun, entah apa yang dilamunkan. tidak ada yang berani memecah hening perjalanan kali ini.

esok harus kerja lagi, rutinitas yang membosankan, sesekali melakukan yang seperti malam ini sesekali akan baik bagi kesehatan. tapi harus ada banyak tawa, hari ini sepertinya aku keterlaluan. karang dan jeram pasti masih lapar. nanti di rumah biar aku masak untuk mereka.

ตอนถัดไป