webnovel

Ujian Hati

Ponsel Charlotte terjatuh dari tangannya tanpa dia sadari. Apa ini? Apakah Meena baru saja mengatakan jika dia masih belum kembali? Berarti dia sekarang masih berada di Turki dan bukan di depan pintu istana menunggunya?

Charlotte lalu terduduk di sisi pembaringan, tanpa sadar air matanya meleleh meski raut wajahnya tidak berubah. Dingin dan merasa kecewa. Lama dia membiarkan dirinya larut dalam kesedihan dan mencoba menerima kenyataan sebelum akhirnya menghapus air matanya.

Ini tidak boleh di biarkan, urusan apakah gerangan yang kekasihnya itu selesaikan di sana, dan kenapa masalahnya tidak pernah selesai. Sudah lebih dari seminggu, waktu yang sangat lama dalam penantian cinta.

"Meena, kau telah menyiksaku sedemikian rupa, aku akan membalasmu." Gumannya sambil memicingkan mata. Dia betul-betul sudah tidak akan menunggu lebih lama lagi.

*****

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป