PADA hari keempat setelah pernikahan Fatimah dan Ali, untuk pertama kali Rasulullah mengunjungi putrinya. Ketika Rasulullah bertemu dengan keduanya, beliau meminta Ali untuk keluar.
Saat hanya berdua dengan putrinya, beliau bertanya, "Bagaimana keadaanmu wahai putriku? Dan bagaimana pendapatmu tentang suamiku?"
Fatimah menjawab, "Wahai ayah, dia sebaik-baik suami. Namun, para perempuan Quraisy bertemu denganku dan berkata kepadaku, 'Rasulullah menikahkanmu dengan seorang pemuda miskin yang tidak mempunyai harta.'"
Rasulullah bersabda kepada Fatimah, "Wahai anakku, ayah dan suamimu bukanlah fakir. Sungguh, telah ditawarkan kepadaku seisi bumi ini, lalu aku memilih sesuatu di sisi tuhanku. Demi Allah, wahai putriku! Aku tidak akan jemu menasihatimu. Suamimu adalah orang yang pertama masuk Islam dibanding mereka. Paling banyak ilmunya dan paling agung akhlaknya. Wahai putriku, sesungguhnya Allah memandang pada bumi, lalu memilih dari penduduk bumi itu dua laki-laki. Dia jadikan salah satu dari keduanya sebagai ayahmu dan seorang lagi sebagai suamimu. Wahai putriku, sebaik-baik suami adalah suamimu. Janganlah engkau melanggar perintahnya!"
Rasulullah kemudian memanggil Ali dan bersabda kepadanya, " Wahai Ali, berlemah lembutlah kepada istrimu! Perlakukanlah ia dengan baik karena Fatimah adalah darah dagingku. Siapa yang menyakitinya, ia menyakitiku dan siapa yang membuatnya senang, ia membuatku senang. Aku ucapkan selamat tinggal kepada kalian berdua."