webnovel

Jangan Melakukannya Lagi

"Hah???" Kata Tata dengan kencang.

"Cantikan juga gue sama dia!" Jawab perempuan itu yang masih setia menjambak rambut Ruslan

"Gak! Lo jelek!" Sahut Ruslan dengan lantang.

"Mati lo! Matiii!" Teriak perempuan itu dengan suara yang melengking sambil menjambak rambut Ruslan dengan semakin kuat.

"Aaaa!!! Sakiiittt!!! " Teriak Ruslan kesakitan.

Tata bingung apa yang harus dia lakukan? Sebenarnya dia suka kalau melihat orang yang sedang bertengkar, tapi karena Ruslan kesakitan dia mencoba untuk menghentikan pertengkaran ini.Tata melingkari tangannya ke perut Ruslan dan menarik Ruslan ke arah belakang agar lepas dari cengkraman perempuan itu.

Seluruh energi Tata keluarkan, demi melepaskan Ruslan dari perempuan itu. Akhirnya Ruslan terlepas dari jambakan perempuan itu. Tata dan Ruslan langsung nyusruk ke belakang. Ruslan menindih tubuh Tata yang jatuh langsung di aspal. Sementara perempuan itu nyusruk ke depan menimpa tubuh Ruslan.

"Huaaa!!!" Tangis perempuan itu dengan kencang.

"Yah, jangan nangis dong. Ruslan awas dulu kek!" Kata Tata sambil mendorong tubuh Ruslan dengan pelan.

"Ayolo! Ayolo! Ayolo!" Kata anak-anak yang tadi bermain boneka.

"Jangan nangis ya." Kata Tata sambil mengusap puncak kepala perempuan itu.

"Kenapa ini?" Tanya seorang wanita tua yang memakai daster.

"Dia mau jadi mama, tapi Ruslan maunya aku yang jadi mama." Jawab Tata.

"Kamu mah gitu aja cengeng, kebiasaan kamu! Bubar-bubar pada!" kata Wanita itu sambil membawa anaknya memasuki rumahnya.

Sebelum sempat memasuki rumah, perempuan itu langsung berlari ke arah Tata dan langsung memukul dada Tata dengan kepalan tangannya. Tata sontak kaget sekaligus merasa sakit di dadanya. Karena merasa lebih tua, Tata tidak mau membalas serangan dari perempuan itu. Melihat Tata dipukul, Ruslan langsung memukul kepala perempuan itu dengan kepalan tangannnya. Ruslan memang anak yang sedikit barbar.

"Ruslan! Jangan mukul perempuan!" Teriak Tata.

"Hueee!!!" Tangis perempuan itu dengan kencang lagi.

"Aduuuhhh! Pusing pala gue." Kata Wanita yang tadi, sambil mengusap kepalanya sendiri.

"Maafin Ruslan ya bu." Kata Tata sambil menarik tangan Ruslan menjauh dari perempuan itu.

"Iya, jangan main sama anak saya lagi ya." Kata Wanita itu sambil menarik paksa anaknya.

Tata seakan membeku mendengar kalimat yang keluar dari Wanita tadi. Gak boleh main sama anaknya lagi? Kenapa ? Takut anaknya terluka? Kalo gitu Ruslan gak punya temen dong? Berbagai macam kalimat muncul di otak Tata, tapi dia tidak bisa mengungkapkannnya. Tata menoleh menatap wajah Ruslan yang tampak sedang kesal.

"Ayo masuk rumah." Kata Tata sambil menarik tangan Ruslan dengan lembut.

"Tata kok diam aja sih dipukulin?" Tanya Ruslan kesal.

"Gak tega aja mukulin anak yang lebih kecil dari kita." Jawab Tata.

"Tapi kan dia udah bikin kita kesel." Sahut Ruslan.

"Kita harus bisa menahan emosi, kekerasan gak nyelesain apapun." Kata Tata sambil menatap Ruslan dengan lembut.

"Oh gitu ya." Jawab Ruslan.

"Iya. Laki-laki juga gak boleh kasar sama perempuan." Kata Tata sambil mengusap puncak kepala Ruslan.

"Tapi kan dia kasar sama Ruslan! Sama Tata juga!" Sahut Ruslan dengan kencang.

"Shuuuttt..... iya, kan kekerasan gak nyelesain apapun. Jangan dilakuin lagi ya." Kata Tata sambil mengelus pipi Ruslan.

ตอนถัดไป