"Aku berada di antara malu dan gengsi dalam mengakui perasaanku sendiri. Betapa bodohnya ... tapi ya sudah lah yang penting aku sadar aku telah jatuh cinta."
-Maxime-
"""""""""___"""""""""
Ketika melihat Anisa entah mengapa jantung Maxim langsung berdegup kencang tangannya gemetaran bahkan di dahinya sudah dipenuhi keringat dingin akibat teringat kenangan malam semalam.
Namun satu yang Maxim tahu adalah bahwa Anisa tidak mengetahui apa yang sudah terjadi semalam dan menyadari hal tersebut setidaknya Maxime bisa sedikit bernafas lega.
Anisha berjalan kembali melewati Maxime, seperti biasan wanita keras kepala itu mengabaikan Maxime.
"Apa kau tidak bisa menghargai keberadaan ku, bahkan semalam kau pulang dalam keadaan mabuk dan menyusahkan semua orang!"
Suara Maxime menghentikan langkah Anisha.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com