webnovel

Sebatas Emosi (+18) ( Bab 34)

Di taman rumah sakit.

Shella dan Franklin sedang duduk di kursi taman tepat di bawah pohon rimbun. Saat itu Shella membukakan bekal makanan untuk Franklin. Franklin hanya diam sembari menatap ke arah Shella.

Saat itu Shella menyadari bahwa Franklin sedang menatapnya dan langsung saja Shella berkata.

" Aku tau kau tidak akan bisa marah. Jadi aku memutuskan untuk minta maaf walaupun sebenarnya kau tidak marah, Maaf atas kejadian semalam. Aku tau aku salah padahal aku tau jelas - jelas tau saat itu Jonathan yang memulai duluan, aku hanya tidak ingin kau berkelahi dengannya dan mendapat image buruk karena itu. Kata Shella sembari menyuapkan satu suapan makanan ke dalam mulut Franklin.

" Shella aku juga minta maaf karena terlalu terbawa emosi. kata Franklin sembari menatap Shella.

Keduanya tertawa ketika menyadari sikap ke kanak-kanakan mereka kemarin. Apalagi saat Shella memilih meninggalkan Franklin.

" Anak tadi terlihat dekat denganmu !!! kata Shella.

" Ya dia sudah hampir dua Minggu lebih berada di rumah sakit ini dan hari ini adalah jadwal Operasi nya, awalnya dia selalu takut ketika berhadapan dengan dokter dan jarum suntik. Sangat sulit untuk menangani nya.

" lalu bagaimana cara mu bisa membuatnya menjadi lebih penurut ? tanya Shella.

" Awalnya aku mengganti kostum ku dengan superhero yang dia sukai Superman dan di ikuti beberapa dokter yang berpakaian Batman dan Wonder woman.

Saat itu Sheila melihat ada beberapa bercak bekas makanan yang menempel di ujung bibir Franklin. Spontan Shella mengambil tisu dan mengelapnya secara perlahan. Franklin menahan tangan Shella, seketika Shella tertegun dan langsung menatap wajah Franklin.

Seketika jam seolah terhenti, tatapan Franklin semakin dalam menusuk jantung dan pikiran Shella. Debaran demi debaran terdengar berlomba kuat di dalam tubuh Shella. Namun tetap saja debaran itu rasanya tidak nyaman. Tidak seperti saat bersama nya.

wajah selama merah saat melihat wajah Franklin semakin dekat dengannya. Sheila menutup matanya bahkan saat itu mengatup kedua bibirnya. Dengan tangan yang meremas kuat celah kursi taman.

" Cupppp...! Franklin hanya mengecup kening Shella sembari tersenyum saat melihat ekspresi Shella.

Shella langsung membuka matanya lebar dan saat itu Franklin masih berada tepat di depan matanya.

" Thank you...! Kamu wanita yang selalu mengerti dan bisa membuat amarah ku mereda bahkan dalam hitungan detik. kata Franklin memeluk Shella.

Shella hanya membalasnya dengan tersenyum kembali sembari menepuk-nepuk pundak Franklin.

Tak lama Franklin mendapat panggilan darurat untuk segera memasuki ruangan operasi. Dengan terburu-buru Franklin berlari masuk ke dalam rumah sakit sedangkan aku hanya tersenyum melihatnya melambai ke arah ku.

Ella's Group.

Baru saja Shella akan melangkah keluar dari lift untuk menuju ruangannya. Namun saat itu tepat di hadapan nya Jonathan dan Clara sedang berdiri. Tangan Clara merangkul erat lengan Jonathan. Namun wajah Jonathan saat itu terlihat tidak nyaman bahkan tepat saat itu Shella melihat Jonathan menepikan tangan Clara dari lengannya.

" Hi... sepupu !!! kata Clara memainkan jarinya dan memasang wajah sombong di hadapan Shella.

Saat itu Shella benar-benar tidak ingin menyapa Clara sama sekali, dan hanya berlalu melewati mereka berdua. Namun saat itu tiba-tiba saja Jonathan menarik tangan Shella.

Shella menepiskan tangan Jonathan dengan kasar sembari berkata.

" lepaskan tanganku dan jangan sembarangan menyentuh ku.

Seketika Jonathan tertegun ini kali pertama Monata diberlakukan kasar oleh Shella dan bahkan dengan tatapan tajam itu. Jonathan benar-benar tidak menyangka Shella akan memperlakukan nya seperti itu.

Jonathan yang kesal lantas kembali menarik tangan Shella dan menariknya masuk ke dalam ruangannya. Saat itu Clara berlari mengikuti mereka dengan Shella yang beberapa kali terlihat meronta dan meneriaki Jonathan untuk melepaskan tangannya.

Jonathan menutup pintu dengan kasar dan Clara tidak sempat ikut masuk saat itu. Jonathan mengunci pintu ruangan nya dan mendorong Shella serta meletakkan kedua tangannya di bahu Shella sambil menatap Shella dengan tatapan tajam.

" Apa apaan kau...! Shella memiringkan sedikit tubuhnya. Namun Jonathan dengan cepat menahan Shella.

Dengan meletakkan kedua tangannya ke dinding dan memborgol pergerakan Shella.

" Apa kata mu jangan menyentuhmu ! Lalu kenapa dia bisa menyentuhmu, kenapa dia bisa menyentuhmu sesuka hati. Menciummu bahkan memelukmu dihadapan semua orang termasuk di hadapan ku.

" tentu saja dia bisa dia adalah temanku kenapa dia tidak bisa memeluk dan mencium....

Belum habis kata-kata Shella Jonathan langsung menarik kepala Sheila dan mencium bibir Shella. Saat itu Shella terkejut dan langsung berusaha mendorong Jonathan yang melumat bibirnya dengan agresif. Bahkan saat itu Jonathan mulai beralih ke leher Shella menghisap dan menjilati leher Shella dengan sangat ganas. Shella berusaha mendorong Jonathan namun kekuatannya masih tidak mampu menyaingi kekuatan Jonathan.

Saat itu Jonathan benar-benar bertingkah gila bahkan Jonathan tidak menghiraukan rintihan Shella dan bahkan suara Shella yang memintanya untuk berhenti. Semua cuplikan kenangan saat Franklin memeluk dan tersenyum di sisi Shella membuatnya kehilangan akal. Dan seolah ingin merenggut paksa Shella. Hasratnya ingin memiliki Shella sangat kuat.

Setiap kecupan semakin keterlaluan, Shella mengerahkan seluruh tenaga nya untuk mendorong Jonathan dan dengan usahanya akhirnya Shella bisa mendorong Jonathan.

" Parrrrrr...!!!! Dasar Bajingan....! Aku tidak ingin melihat wajah mu lagi...! ucap Shella sembari menampar wajah Jonathan dan menyeka air matanya yang sudah sejak tadi mengalir deras.

Tangan Shella gemetaran dan saat itu juga Shella meninggalkan ruangan Jonathan. Seketika Jonathan mundur perlahan dengan gerakan tak seimbang. Jonathan tidak bisa percaya kepada apa yang baru saja ia lakukan. Apa lagi saat melihat tangan Shella bergetar seperti tadi karena ketakutan melihat Jonathan.

" Apa yang sudah aku lakukan....! kata Jonathan meremas rambut nya dengan kedua tangan.

Dan tak lama Clara berlari ke dalam ruangan menghampiri Jonathan.

" Joe....!!! What's wrong with you....!

" Get out...! Suara Jonathan menyuruh Clara untuk keluar.

" Joe.... But...

" GET OUT ... NOW...! Bentak Jonathan dengan keras membuat Clara terkejut dan selangkah demi selangkah Clara mundur dan meninggalkan Jonathan.

Next chapter