Mendengar, jawaban Hoon. Ruina menarik nafas dalam sambil nenggertakkan giginya karena tempramen Ruina tidak begitu bagus. Dibalik senyum lembutnya tersimpan bahaya yang mematikan, jadi jangan buat seorang Ruina marah.
"Hey ... Manusia menyebalkan. Tidakkah kamu fikir kalau kamu itu yang aneh. Kamu tidak berperasaan, kamu itu makhluk berdarah dingin dan satu lagi, sepertinya kamu tidak normal karena kamu tidak tergerak ketika melihat perempuan cantik dan seksi di sampingmu. Aku jadi curiga kalau kamu itu seorang G. Bukankah aku benar?" Ucap Ruina dengan kesal sehingga dia tidak bisa mengontrol ucapannya.
Mendengar kalimat terakhir Ruina, Hoon yang sedang fokus dengan ponselnya itu, tiba-tiba menatap Ruina dengan tatapan yang sangat nakal. Seketika itu Ruina merasa ngeri sekaligus penasaran akankah Hoon akan marah padanya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com