Setelah pintu tertutup, Jo Kwangsu pun berjalan pelan menuju ruang pakaian untuk mengganti jasnya dengan piayama.
Tidak lama setelah itu, ia kembali dan menghampiri ranjang tempat tidurnya.
Dengan pelan, Jo Kwangsu duduk di pinggir tempat tidur sambil memperhatikan Shin yang tertidur. Seketika itu Jo Kwangsu tersenyum karena ia bisa melihat kalau Shin lagi-lagi berpura-pura tidur setiap kali ia masuk ke kamar mereka yang megah dan indah.
'Apakah belum bisa? Apakah kamu masih takut aku akan menyerangmu? Tidak, aku tidak akan melakukannya karena aku bukan lelaki brengsek yang akan memaksa wanita melayaniku, sedang hati dan fikirannya tidak untukku.' Batin Jo Kwangsu sambil membelai wajah Shin.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com