Bukankah itu artinya mereka sudah menyatu?, ataukah itu terjadi hanya karena mereka berdua tidak bisa menahan hasrat dan nafsu yang ada di dalam diri mereka sehingga membuat lupa pada kesepakatan mereka kemarin.
Tepat saat itu, ponsel Yuri berdering dan dia langsung tersenyum melihat ID pemanggil.
"Paman ... Tante ... Yuri keluar dulu, soalnya aku mau angkat telpon". kata Yuri meminta izin kepada Ny Tresia dan tuan Kim.
"Siapa?". tanya Ny Tresia setelah melepas pelukan suaminya.
"Ini Nana, siapa tau dia mau kesini tapi takut karena ada kakek". jelas Yuri.
"Ya sudah, kamu cepat angkat telponnya biar Nana bisa datang kesini". pungkas Ny Tresia dengan tidak sabar.
"Oky tante". setelah mengatakan itu, Yuri bergegas keluar dan mengangkat panggilan dari Nana.
"Hallo Nana". sapa Yuri sambil duduk di bangku tunggu rumah sakit sambil menahan bau obat-obatan yang ada di sekitarnya.
"Hallo Yuri, kamu dimana sekarang?". tanya Nana.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com