Karena berlari terlalu kencang. Zian sampai tidak melihat batu di depannya. Ia pun kesandung dan jatuh. Seketika itu kakinya terluka.
"Ahhh ..." Zian meringis kesakitan, ia sedikit kaget melihat lutut dan sikunya berdarah terbentur batu-batu yang banyak di jalan itu.
"Wahhh ... Kamu kencang juga berlarinya. Apa kamu atlit lari? " Kata anak lelaki itu sambil ngos-ngosan. Zian terkejut dan kaget melihat empat akak lelaki yang berhasil mengejarnya itu. Dia berusaha bangun dan menemukan sesuatu yang bisa dia gunakan untuk memukul mereka.
"Sepertinya dia ketakutan! Baiklah, jangan menakuti teman baru kita! Oleh karena itu, cepat ambil sepatu dan jamnya! Agar kita bisa langsung pergi dari sini!" Seru anak lelaki yang sepertinya ketua dari mereka bertiga.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com