"Oh, bukan pacar, soalnya tadi terlihat khawatir sekali waktu Mbak belum sadar" jelas perawat itu.
Nalla tertawa dalam hati, mana mungkin Attar khawatir akan dirinya, di kepala lelaki itu hanya ada Rania dan Rania saja.
"Bukan, hanya senior saja" ulang Nalla lagi.
"Baguslah Mbak. Jangan mau punya pacar yang kasar" ucap perawat itu lagi. Nalla tidak menjawab.
"Sebentar lagi dokter akan mengantarkan untuk CT scan." ucap perawat itu lagi.
"Iya" jawab Nalla lagi. Dia menjadi tidak bersemangat dengan apapun. Nalla berbaring dalam diam, hatinya diliputi kesedihan. Mengapa Attar kasar sekali pada dirinya, apa kesalahannya, apa Rania sangat penting dalam hatinya sehingga Attar bahkan rela mengorbankan kesehatan dan keselamatan Nalla yang telah menyelamatkan nyawanya kemarin.
"Selamat siang" sapa seseorang dari balik pintu kamar perawatan Nalla. Seorang lelaki dengan baju jaga berwarna biru dongker. Nalla mengenalinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com