2 minggu kemudian
.. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ..
Takdir bergerak maju seperti sungai yang tak terhentikan. Kemajuannya bisa berbelok, bisa menyelam atau menjauh, berbelok atau bercabang, tetapi tidak pernah bisa diam.
Takdir tidak bisa dihindari. Takdir tidak bisa dihancurkan. Takdir adalah landasan kehidupan itu sendiri.
Takdirku adalah salah satu yang Aku lawan, berjuang untuk mengatasinya.
Itu adalah kegagalan terbesarku.
Untuk bertarung melawan Takdir, dan menyadari dalam wujudku saat ini, aku tidak bisa berbuat apa-apa selain kalah.
Aku berdiri di sini hari ini dengan rendah hati dan bertekad.
Aku akan memaksa Takdir untuk menekukkan lututnya ke arahku.
Mungkin tidak sekarang. Mungkin tidak dalam seratus tahun.
Tapi suatu hari... Takdir itu sendiri akan tunduk pada kehendakku sendiri.
- Kutipan dari Shorn Journey, ditemukan di Perpustakaan Agung Raja Majus Arthur Telmon
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com