webnovel

Tarian Rakyat Warga Surga, Pemain yang Seringkali Mendapat Jaminan Skor Membunuh yang Pasti!

บรรณาธิการ: EndlessFantasy Translation

Deng deng deng!

Deng deng!

Deng deng deng deng!

...

Nada-nada riang terdengar mulai dimainkan. Nada-nada itu berasal dari lagu 'Gokuraku Jodo' yang sempat populer di situs-situs video.

Liu Zilang membeku ketika dia melihat gadis berkepang kuda di layarnya bergerak mengikuti irama, berjongkok dan menggelengkan kepalanya. Sudut bibirnya menyunggingkan senyum.

"Jangan hanya berdiri disana! Ikuti aku!"

Suara ceria Zhang Xiaotong terdengar dari platform YY, "Kau tidak tahu caranya menari? Hehe. Sini aku ajari!"

"Satu dua tiga, mulai!"

"QQQ, QEQE, kiri kanan kiri, kiri kanan kiri!"

"Jongkok!"

"Sisi kiri, eh! Bukan sisi kanan!"

"Hehe! Hanya seperti ini! Sepertinya kau cepat tanggap?"

"..."

Jemari Liu Zilang mengetuk-ngetuk keyboard layaknya seorang robot. Dia tampak seperti marionette mendengarkan perintah dari Zhang Xiaotong dan melakukan gerakan-gerakan aneh.

Melihat para pemain lain di arena, Liu Zilang yang sedang duduk di depan komputernya entah bagaimana dapat merasakan bahwa setiap orang disana melihat ke arahnya seakan-akan dia gila. Saat itu, dia merasa sangat amat malu.

Namun dia tidak menyangka bahwa suara dan musik Zhang Xiaotong akan membuat orang banyak menari.

Saat orang-orang disekitar mereka mendengar musiknya, mereka juga mulai menari.

"Tarian rakyat warga surga! Keren! Aku rasa kita ada di satu pertandingan dengan Xiaotong-chan!"

"Siapa itu Xiaotong-chan?"

"Yang bernyanyi di Douyu!"

"Dia disana! Mereka berdua yang sedang menari disana!"

"Bro! Ikuti aku!"

Lalu, pemandangan yang mencengangkan bagi Liu Zilang muncul di depan kedua matanya.

Pada awalnya, hanya beberapa yang mengenali Zhang Xiaotong ikut dalam tim 'tarian rakyat' mereka dan mereka mulai menari bersama di belakang.

Setelah beberapa saat, beberapa dari yang mengelilingi mereka turut merasa terhibur dan mereka mulai ikut menari juga.

Pada akhirnya, hampir separuh dari mereka yang berada di area spawn mulai menari dan bergerak bersama didekat reruntuhan pesawat terbang. Pemandangan itu terlihat seperti sebuah 'sekte pemujaan'!

Disela-sela tariannya, Zhang Xiatong berseru sembari tertawa secara bersamaan. Dia sangat menikmatinya.

Tentu saja Liu Zilang tidak pernah melihat sisi seperti ini dari Zhang Xiaotong sebelumnya.

Saat penghitung waktu mundur hampir berakhir di area spawn, Zhang Xiaotong bertepuk tangan dan berkata, "Oke! Bubar! Jumpa lagi lain waktu!"

Mendengar suara jernih Zhang Xiaotong, banyak dari mereka yang berada di area spawn menjadi bersemangat.

"Xiaotong-chan! Dia Xiaotong-chan!"

"Dimana kau akan turun? Kami akan menembakimu!"

"Pangkalan Militer Sosnovka! Aku akan ada di Pangkalan Militer Sosnovka!"

"..."

Mendengarnya, ekspresi wajah Liu Zilang berubah. Dia dapat menbayangkan situasi yang akan ia temui, dimana sejumlah pemain akan datang mengejar mereka ketika mereka mendarat.

Untungnya, Zhang Xiaotong tidak sepolos itu. Yang dia lakukan hanya menutup mulutnya dan terkikik tanpa menanggapi.

Tampilan layar berubah dan seluruh pemain berada di dalam pesawat.

"Lalu… Dimana kita akan turun?" Liu Zilang memperbesar peta dan melihat rutenya. Dia menyadari rute kali ini dimulai dari Primorsk yang terletak di sudut kiri bawah sebelum melintasi Sekolah dan kemudian menuju sudut kanan atas.

"Ooo… Bukankah kau seorang ahli? Kau yang pimpin!" Zhang Xiaotong menjawab dengan nada datar.

Setelah menghabiskan separuh hari bermain game ini terakhir kali, Liu Zilang hampir memahami seluruh pengetahuan tentang peta. Meskipun dia tidak sebaik pemain berpengalaman, setidaknya dia tahu bagian mana dari peta yang cenderung diminati paling banyak pemain, paling sedikit pemain, serta distribusi barang-barang.

Saat dia memikirkan hal ini, dia mencoba bertanya, "Bagaimana jika kita terbang ke Pangkalan Militer Sosnovka? Mestinya tidak terlalu banyak orang mengambil rute itu."

"Tidak! Itu terlalu jauh, dan aku mungkin akan terjatuh di laut," Zhang Xiaotong dengan cepat menolak saran tersebut.

"Bagaimana jika Pochinki?"

"Terlalu rumit, aku bisa tersesat."

"Kota Air?"

"Akan sulit untuk berjalan disana, jadi tidak terimakasih."

"Sekolah?"

"Aku paling benci pergi ke sekolah."

"..."

Liu Zilang dibuatnya tak bisa berkata-kata. Dia berpikir, 'Apa benar aku yang memimpin?'

Lalu, dia menyentuh dahinya dan berkata, " Oke. Beritahu aku di mana kau mau mendarat?"

"Hehe, ayo kemari!"

Saat Liu Zilang memperbesar peta, dia melihat Zhang Xiaotong telah menandai ujung akhir dari rute pesawat itu. Tempat itu adalah sebuah bukit kecil terletak di ujung kanan atas dari peta, berada disekitar reruntuhan Stalber.

Melihat lokasi yang ditandai Zhang Xiaotong, Liu Zilang menggaruk kepalanya ragu.

Jujur saja, tempat itu terlalu jauh. Karena Liu Zilang hanya pernah bermain game ini untuk waktu yang singkat, dia belum pernah kesana sebelumnya.

...

Di sudut MAG Douyu.

Di platform live streaming Xiaotong-chan.

Ketika penonton platform live streaming Zhang Xiaotong melihat lokasi yang ditandai, mereka semua bersemangat.

"Haha, Xiaotong-chan sudah siap mendapatkan jaminan skor membunuh yang pasti!"

"Sayang sekali bagi si kakak yang ahli, dia pasti bingung."

"Apakah kita bisa tahu jika ada orang yang koneksinya terputus di pertandingan kali ini?"

"Setelah kakak Fa membawa Xiatong-chan untuk mendapatkan jaminan skor membunuh yang pasti terakhir kali, dia sekarang pemain PUBG yang paling sering mendapatkan itu di Douyu!"

"..."

"Mendapatkan jaminan skor membunuh yang pasti" adalah sebuah sebutan di PUBG. Hal ini karena, di PUBG, pemain yang koneksinya terputus di setiap pertandingan akan terlempar keluar di ujung akhir perjalanan ketika pesawat telah mencapai tepi peta. Dan alih-alih sekarat, game ini akan mengubah mayoritas pemain menjadi peti. Oleh sebab itu, pemain seringkali kesulitan untuk membunuh bahkan satu orang di sebuah pertandingan.

Untuk itu, mendapatkan jaminan skor membunuh yang pasti jelas akan menjadi pilihan terbaik bagi mereka untuk memenangkan game ini.

Sayangnya, Liu Zilang baru mengenal game ini dan tidak ada pemain dari asramanya yang pernah benar-benar mendapatkan jaminan skor membunuh yang pasti. Oleh sebab itu, dia tidak menyadari ada hal seperti itu.

Pesawat itu terbang melintasi seluruh rute dan melewati Yasnaya Polnaya sebelum akhirnya mendekati tujuan akhir mereka.

"Bersiap turun!" Zhang Xiaotong dengan gembira berseru sambil terkikik, "Mungkin akan ada kejutan untukmu nanti!"

"Eh?" Liu Zilang bingung namun untuk menjaga citranya sebagai seorang ahli, dia tidak bertanya lebih jauh.

Namun ketika dia akan membuka parasutnya, dia seketika tercengang!

Satu, dua, tiga, empat, lima, enam…..

Sepuluh!

Sialan!

Kenapa banyak sekali orang?

Apakah mereka yang di asrama menipuku? Mungkinkah tempat ini salah satu tempat jarahan rahasia terbaik di peta?

Liu Zilang merasa saat ini segalanya berbeda.

Sementara, ketika Zhang Xiaotong menyadari banyaknya orang disekelilingnya saat dia akan mengeluarkan parasut, dia seketika terkikik layaknya seekor kucing yang mendapatkan ikan tiba-tiba.

Liu Zilang melesat ke bawah dengan cepat!

Dia melepaskan parasutnya dan mendarat dengan lancar.

Liu Zilang menghilangkan parasutnya lalu dengan cepat berlari ke arah sebuah rumah di sisi laut seolah-olah dia seekor anjing liar yang baru saja dilepaskan.

Setelah pelajaran kemarin sore, dia tahu bahwa game ini sangat berbeda dari game FPS menembak sebelumnya. Tak peduli sebagus apa kemampuanmu, Jika kau tidak mendapatkan senjata ketika mendarat, maka tidak ada yang dapat kau lakukan.

Di situasi seperti ini dimana banyak orang yang juga berparasut, diu harus mendapatkan senjata agar tidak diburu oleh yang lainnya.

Dia membuka pintu dan masuk ke ruangan.

Lantai pertama, perban, ransel level satu, dan sebuah granat asap.

Lantai kedua, pistol dan amunisi.

Tidak tidak memiliki keberuntungan terbaik karena dia tidak berhasil menemukan senjata yang kuat.

Setelah pencarian singkat, Liu Zilang melompat dari jendela lantai kedua berupaya untuk menggunakan waktu sebaik-baiknya dengan mencari rumah selanjutnya.

Namun, ketika dia menengadah ke atas langit, dia melihat Zhang Xiaotong masih terombang-ambing di angkasa.

Apa yang terjadi?

Pikiran Liu Zilang seketika dipenuhi tanda tanya, dia lantas bertanya, "Mmm...Mengapa kau masih diatas sana?"

"Eh?Aku… Aku mengagumi pemandangannya," Zhang Xiaotong menjawab dengan sedikit nada gugup.

Mendengar jawabannya, Liu Zilang merasa matanya berkedut dan dia tak dapat berkata-kata.

ตอนถัดไป