Mu Yuchen mampu memahami maksud pria di hadapannya yang menyindir itu. Senyuman Qi Lei terlihat licik.
Terdiam beberapa saat, kemudian jawabnya, "Aku sudah lama dengar soal ayahmu yang tinggi hati itu dan ibumu, dan aku cenderung mengagumi ibumu yang berani. Nyonya Wang."
"Alah, dia juga. Salah satu tragedi hidup," ungkap Qi Lei menghakimi ibunya sendiri dengan nada yang memandang rendah. Hanya dia yang mengerti perasaan dirinya. Pria itu pun berpaling, sedikit gusar. Kemudian menatap langit.
Mu Yuchen-pun memperhatikannya. "Semua orang memilih cara hidup masing-masing, mau itu tragedi atau komedi. Itu cara orang lain melihatnya. Kalau mereka semua punya fokus yang berbeda-beda, hal yang sama tidak akan terlihat sama untuk orang-orang yang terlibat."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com