Mu Yuchen memang telah menguping pembicaraan itu sebelumya.
Jadi, Han Yifeng mabuk rupanya? Dia masih saja memikirkan Xi Xiaye, selalu dan selalu. Pria manapun juga akan merasa terusik, apalagi Mu Yuchen yang telah berusaha semaksimal mungkin menjaga cinta istrinya itu.
"Iya, tidak usah takut. Dia tidak akan berani macam-macam," ujar Mu Yuchen lagi yang kemudian mengakhiri panggilan. Wajahnya saat itu langsung berubah muram.
Xi Xiaye pun menenangkannya. "Sudah, tidak usah marah. Maksudnya dia juga baik. Tidak perlu ketus begitu. Dia 'kan hanya mau mengingatkanku saja."
Mendengar itu Mu Yuchen menatapnya ketus. Tangan Xi Xiaye yang memegangnya itu berhasil meredakan emosinya. Namun dia terdiam saja dan hanya menuangkan segelas susu untuknya. Suasana hening, membuat Xi Xiaye tertunduk saja.
"Cetek sekali," gumam Xi Xiaye perlahan sambil menerima gelas susu itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com