Xi Xiaye pun memeluk Su Nan dan menghela napas, kemudian mengelus bahu sahabatnya itu. "Hei, aku tidak akan ke mana-mana. Kenapa malah dibuat sedih? Tak peduli apapun, persahabatan kita selalu ada. Tak ada yang dapat mengubahnya!"
"Iya, Su Nan. Kau berlebihan. Rumah tangga dan persahabatan tidak dapat saling menggantikan. Kakakku orangnya terbuka, dia tidak pernah sekalipun membatasi Kakak Ipar bahkan setelah mereka menikah. Kalian bisa selalu bersenang-senang bersama."
Mu Lingshi juga mengusap bahu Su Nan.
"Janji, ya. Aku tidak keberatan kalau menjadi urutan kedua terpenting dalam hidupmu, tapi ingatlah selalu bahwa akulah teman baikmu. Kalau sedih, aku akan selalu di sisimu! Tapi pasti Tuan Mu akan selalu mencegahnya duluan, benar 'kan?"
Xi Xiaye menggigit bibir, mengangguk.
Su Nan menyudahi pelukannya sambil menyeka air matanya.
"Baiklah, sudah waktunya. Mana kerudung pernikahan Xiaye?"
Dan keduanya pun kembali sibuk.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com