Xi Xinyi tak sadar sudah berapa lama Ia telah menangis, Xi Xinyi bisa merasakan matanya mengering karena tidak ada lagi air mata. Dengan isak tangis, Xi Xinyi mengangkat kepalanya, dan teleponnya tiba-tiba mulai berdering.
Xi Xinyi dengan cepat meraihnya, mengira itu dari Han Yifeng. Sebaliknya, itu adalah nomor yang tidak dikenal.
Xi Xinyi ragu-ragu, namun setelah beberapa, Ia menyeka air matanya dan mengangkat telepon itu.
"Halo?" Suara seraknya masih sedikit bergetar.
"Ini aku." Suara dingin dan hening terdengar dari telepon.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com