Luna membuka kotak makannya, ayam penyet dengan sambal diatasnya dan juga lelehan keju yang memeleh membalutnya.
Perasaan tidak nyamannya kembali muncul saat tadi ia melihat Monic bergelayut manja pada Kevin.
"Apa sebenarnya yang terjadi padaku?" Luna bertanya pada dirinya sediri, hatinya mendadak menjadi sedih saat ini.
Matanya memerah bukan karena hembusan angin yang menerpanya kencang karena saat ini ia berada diatap gedung perusahaan tapi karena air matanya memang ingin keluar.
"Tenanglah Luna, kamu hanya belum pulih betul.. lebih baik makan dan pulihkan perasaanmu." Luna tersenyum meyakinkan dirinya sendiri dan mulai menikmati makanannya sampai tiba-tiba saat ia ingin mengambil potongan paha ayamnya seseorang merebutnya.
"Enak sekali.." Ucap Kevin setelah mengunyah paha ayam penyet milik Luna.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com