webnovel

Bab 2

"Bagaimana nyonya dengan putri saya?" Tanya Minho merasa senang melihat ny.jung terlihat puas dengan Putrinya.

"Dari 9 pengajuan yang terpilih aku melihat putrimu kalau di make up dengan dengan juru tata riasku ia akan benar-benar terlihat seperti wajah putriku yang sedang di los angeles memang sih mereka tidak sama" ungkap Ny.Jung meneliti. "Apakah dia masih perawan?".

"Tentu nyonya dia selalu dirumah anda bisa menyuruh orang-orang anda memeriksanya" kata Minho yang langsung lirik sayu sedih Sojung pada Appanya yang terlihat tegah melakukan hal ini padanya. Melihat itu Minho langsung mencubit kuat Sojung agar tersenyum dan hormat pada Ny.jung .

"Baiklah karena kau puas hari ini dan aku bersyukur telah menemukan seseorang yang akan dengan rela memberikan dirinya untuk melahirkan anak jadi,.." Ny.Jung memberi kode untuk pada Bodyguard nya agar membawa uang yang diberikan pada si penerima petisi yang berhasil membuat Ny.jung puas.

Mata Minho langsung terbelak besar sekali mirip bulan melihat uang 2 koper besar yang senilai miliyaran Won. Ia langsung melupakan Sojung dan kabur membawa uang itu tanpa berbalik melihat putrinya yang hampir menangis namun saat bodyguardnta Ny.jung membawanya untuk di rias ia menahan airmatanya dan menerima nasibnya.

Setelah beberapa saat dirias dan Ny.jung sangat terpukau melihat wajah setelah dirias Sojung yang mirip dengan putrinya. Ya ya semua berkat hasil tipuan lukisan make up saja. Sojung yang melihat wajahnya yang berbeda membuatnya membenci keadaan itu tapi ia harus tersenyum dan menerimanya dengan lapang dada bahwa inilah takdirnya.

"Karena kau akan berperan menjadi anakku, Maka jangan pernah menampakkan wajah tanpa make-upnya pada dunia kalau tidak aku akan membuat hidup keluargamu terutama Appamu yang kejam itu hilang dari muka bumi ini jadi ingat itu karena sekarang kau budakku! Mengertinya!" Ancam Ny.jung membuat bulu kuduk Sojung berdiri.

"Ne, nyonya" ujar Sojung sambil membungkuk sopan layaknya budak.

"Bersabarlah! Kau hanya akan ada pangkat budak 1 tahun saja jadi, karena aku memerintahkanmu untuk segera mempunyai anak dengan pria yang akan kau nikahi. Jika kau sudah memiliki anak dan telah melahirkan anak itu maka kau boleh pergi kembali lagi pada Keluargamu dan hidup bersama keluargamu kembali" bisik Ny.jung tepat di telinga Sojung membuatnya menahan diri.

Nyonya Jung melatih Sojung ajar menjadi putrinya Jung Sowon, tak lupa ia juga melatih Sojung untuk di depan publik dengan kepribadian putrinya Jung Sowon lemah lembut hampir mirip dengan sojung akan tetapi ia lebih elegan dan anggun juga pandai bermain golf dan menari, Sowon juga pandai berenang namun saat Sojung berlatih berenang ia malah tak bisa-bisa dan membuat Ny.jung marah juga menyuruh bodyguard yang biasa menjaga Sowon agar mencegahnya jangan berada di air saat di depan publik.

1 bulan lebih Sojung menjalani latihan menjadi Sowon dan semua kemampuan-kemampuan yang di miliki Sowon yang membuatnya menderita. Kini ia harus berdandan layaknya Sowon dan membuat sojung merasa asing dengan wajah itu setiap kali melihat kaca, itu bukan wajahnya. Ia bisa menampakkan wajah aslinya jika tidak di depan publik karena ia ingin keluar untuk perjodohan itu maka itu akan di sorot oleh kamera jadi ia harus bertingkah seperti Jung Sowon yang lemah, gemulai dan anggun.

Saat mereka sudah sampai di pertemuan keluarga Kim dan Jung dan tak ada Sorotan kamera, Ny.kim yang terkejut atas kemiripan wajah Sojung dengan Sowon putri Ny.Jung.

"Aku hampir tertipu oleh kehadirannya Ny.Jung kukira yang datang ini Jung Sowon tapi setelah kau memberiku kode bahwa ia bukan Jung Sowon aku malah terkejut, sepertinya kita akan berhasil dengan perjodohan kita" "  kau sudah bilang padanya bahwa kita tidak boleh membocorkan identitasnya?" Tanya Ny.kim .

"Sudah Ny.kim, dia tak berani mengungkapkannya karena dia adalah budakku sekarang hidupnya ada pada tanganku jadi tidak mungkin dia macam-macam".

Mendengar percakapan kejam kedua Nyonya Kolongmerat itu membuat Sojung sadar bahwa dunia ini dipenuhi dengan orang-orang yang kejam tak memiliki hati ia hanya bisa memainkan jari-jarinya di bawah meja sana merenungi takdir buruk yang menimpah hidupnya.

Beberapa hari lagi, yang ia dengar bahwa Putra tunggal Nyonya kim akan datang dari Luar negeri. Sojung sudah diberikan foto Namja yang akan di nikahkan dengannya atas nama Jung Sowon. Ia meratapi nasibnya yang hanya budak dan disuruh untuk memberikan Sowon dan namja itu anak. Miris nasib Sojung yang bagaikan pabrik untuk keluarga orang lain. Sesekali ia menangis dan merenungi takdir buruk yang ia hadapi, ia juga di ancam agar tidak boleh jatuh cinta pada suami Jung Sowon itu dan mendapat perintah harus segera hamil sebelum masa satu tahun di perjanjian yang ia tanda tangani. Ingin sekali ia melarikan diri untuk kedua kalinya setelah tak berhasil melarikan diri dari Cengkraman Appanya.

Mereka mengadakan pertemuan dengan keluarga lengkap dimana Sojung sudah dirias mirip Sowon dan duduk diantara Tn. Jung dan istrinya juga Appa Woobin dan Eomma Woobin. Sojung menundukkan kepala dan di injak kakinya oleh tumit sepatu highheels nyonya Jung Untuk tersenyum dan bersikap lembut layaknya seperti Sowon. Saat Sojung tersenyum layaknya seperti Sowon Woobin malah melihat tajam ia dan membuat Sojung langsung menunduk.

"Ow, Woobin-ah maaf Sowon sedikit pemalu jadi ia bertingkah seperti ini" celetuk Ny.jung menyembunyikan tangannya mencubit kuat Sojung yang menahan kesakitan atas injakan tumit highheels Ny.jung ditambah  cubitan kejengkelan Ny.Jung padanya.

Saat Ny.jung dan keluarga Woobin sudah mulai fokus pada pembicaraan mereka dan membuat meninggalkan Woobin dan Sojung sendiri agar mereka tak canggungan.

"Kau bukan Jung Sowonkan!!" Ujar Woobin sambil menegukkan Winenya.

"Hah?!" Sentak sojung langsung berusaha menyembunyikan wajah terkejutnya itu. "Aku bukan manusia-manusia bodoh yang berada diluar sana dengan tipuan Ny.Jung dan Eommaku, aku tahu kau bukan Jung Sowon!! Ya ya hanya itu yang kutahu tapi yang membuatku penasaran mengapa mereka melakukan ini padamu dan diriku jadi aku ikuti saja permainan mereka " kata Woobin sambil menampakkan senyum seringainya. "... sebenarnya kau siapa? dan mengapa kau berada disini?!" Tegas Woobin menatap tajam Sojung yang terlihat terus menunduk ketakutan. "Jawab aku!!!" Bentaknya membuat Tn.jung dan istri serta Eomma dan Appa Woobin kaget.

"Aissttt!!! Anak itu apa yang dikatakannya sampai Woobin Semarah itu" gumangnya kesal.

Karena tak bisa menyembunyikan ketakutannya sojung meneteskan airmata dan menjawab Isak tangisnya. "Mengapa kau menangis?" Kata Woobin pelan tapi sadis.

Melihat sojung terlihat sedikit menggigil padanya membuat Woobin tersenyum sinis. "Aku akan segera tahu tujuanmu, dan aku hanya memberitahukanmu saja saat aku tahu tujuanmu menggantikan Sowon maka kau tak akan bahagia bersamaku, nasibmu akan sama seperti budak-budak pada umumnya" jelas Woobin setelah melihat Sojung wanita yang mudah terguncang.

Woobin bangun dari duduknya dan melihat tajam Sojung. "Kau atau Sowon kalian berdua aku tak pernah mau menikah dengan Yeoja seperti kalian!" "...jadi baguslah, kau mengantikan posisi Sowon dalam lingkungan penderitaan yang akan kubuat. Jadi selamat menikmati kehidupan yang indah bersamaku nanti" celah Woobin enyah dari sana.

Kehidupan Sojung tak pernah mulus sekali, dirumah ia selalu jadi tindak kekerasan sang Appa dan menjadi tulang punggung keluarga, di sekolah ia selalu di bully dan kini ia di jual dan mendapatkan dua majikan yang membudakkinya yang satu si pembelinya dan yang satu yang akan menjadi suaminya.

Kehidupan benar-benar kejam, Sojung langsung menegadakan kepalanya melihat kearah kursi Tempat tadi Woobin duduk dan tersenyum kearah sana. Ini sudah terjadi kehidupan kejam ini sudah hadir dan ada semenjak ia lahir dimuka dunia ini, buat apa ditangisi ia masih hidup sampai sekarang karena Tuhan tahu ia kuat, walaupun ia berada di kegelapan ia tahu bahwa setetes cahaya akan datang padanya. 1 tahun itu tak lama, ia akan segera terbebas setelah satu tahun berlalu ia tak akan menangis jika itu masih belum menyakiti tubuhnya ia akan menghadapi ini hingga satu tahun yang akan datang itu.

(Hari pernikahan)

Layaknya seperti biasa Sojung menikah dengan nama Jung Sowon bersama Kim Woobin si Namja Dingin itu. Woobin tahu bahwa Sojung gadis yang ia nikahi itu masih remaja tidak seperti Sowon yang berbeda beberapa tahun dibawahnya. Ia juga tersenyum evil kepada Sojung setelah tahu alasan ia menggantikan Posisi Sowon karena Sowon mandul, Woobin juga bukan orang yang mudah ditipu oleh keluarga dan keluarga Jung Sowon. Senyuman itu di balas Sojung dengan senyuman lembut tak berarti.

Setelah pernikahan itu selesai, Ny.jung memperingatinya berkali-kali dan mengancamnya berkali-kali agar jangan sampai ketahuan dan kabur. Akan tetapi Sojung sudah ketahuan sudah lama oleh Woobin dan ia hanya mengiyakan Ucapan Ny.jung padanya.

Tak ada senyuman pada bibir, ia memasuki mobil pengantin di bantu oleh Woobin dan setelah mereka benar-benar sudah didalam mobil senyuman Woobin di depan kamera dan depan semua tamu undangan juga kedua orang tuanya lenyap.

Sojung hanya bisa menegukkan liurnya karena ketakutan duduk disamping Namja Dingin yang tidak tersenyum sedikitpun. Entah apa yang akan dilakukannya pada Sojung nanti Pikir Sojung karuan.

"Pak! Setelah sampai 5 kilo meter dari gedung ini tolong turunkan Gadis ini di jembatan sungai Han" pintah Woobin pada Supirnya membuat keringat biji jagung Sojung keluar.

*Apa yang akan dia lakukan padaku, apakah dia akan langsung menerjunkan aku ke sungai Han?*

Sesampainya di sungai Han Woobin menarik kasar Sojung keluar tanpa menghiraukan gaun kebesaran milik Sojung.

"Lari dengan kecepatan mobil ini sampai ujung jembatan ini, tenanglah kemajuan mobilnya 20km saja" kata Woobin kembali memasuki mobil.

*Jiss! Tegahnya Ahjussi ini menyuruhku berlari di kedinginan udara sungai Han itu dan beratnya gaun yang kupakai*

"Kau tidak mau!?" Seru Woobin yang sudah menurunkan jendelanya mobil. "Kau tahu ini bagus untukmu agar kau terlihat hangat jadi berlari-lari okey". "..jalan pak!" Pintah Woobin pada supir. Berjalan cepat saja Sohyun kesusahan apalagi berlari dalam keadaan dingin itu.

*Kau harus kuat sojung! Semangat!* Sojung berlari sebisanya sesekali ia tersangkut oleh gaunnya dan terjatuh di trotoar jembatan. Airmatanya menetes kesakitan dan menggigil kedinginan sementara Mobil pengantin itu sudah hampir sampai semeter lagi sampai di ujung jembatan han. .sojung bangun dan berdiri walau ia menggigil kedinginan. Ia melangkah lumayan cepat dan angin menerpah gaunnya sehingga membuatnya hampir terbang dan terjatuh, kakinya terkilir membuat Sojung merintih sangat kesakitan ia membuka sepatu highheels nya dan bangun kembali.

Dari kejauhan Woobin melihat keteguhan Sojung walau ia harus mengahadapi berat gaunnya dan kencangnya angin menerpah gaunnya.

Langkah demi langkah Sojung berjalan sudah terlihat sebagian gaun Sojung mulai kotor dan rusak karena Sojung jatuh bangun sambil berlari sepanjang Jembatan sungai Han.

"Kau keren sekali!" Puji Woobin menepuk tangan melihat wajah berantakan Sojung juga matanya yang memerah dan berkaca-kaca. "Kau carilah taksi untuk sampai pada apartemen kita" pintah Woobin hendak memasuki mobil akan tetapi dengan menggigil Sojung mengalaminya.

"Disini jarang sekali taksi, dan lagi pula aku tak tahu apartemen kita" kata Sojung jujur.

Plak satu tamparan melayang pada Pipi mulus dan memerah Sojung. "Jadi karena kau tak tahu kau akan berencana melarikan diri begitu?!! Hah!!!" Bentak Woobin dipuncak emosi. Sojung langsung pecah dari tangisan karena rasa sangat sakit pada bagian pipinya sepeti besi yang menamparnya. Sudut bibir Sojung juga terluka karena tamparan itu, dan membuat Sojung mengusap luka kecil di bibirnya.

"Aku tak bisa melarikan diri untuk sekarang, jadi buat apa aku berpikiran untuk melarikan diri Tuan" tangisnya.

"Owh jadi maksudmu kita harus masuk kemobil begitu? dengan sampah  sepertimu!" Cercah Woobin hendak melayangkan satu tamparan lagi tapi melihat sojung memejamkan mata ketakutan ia jadi tak melayangkan tamparan itu.

"Baiklah aku akan mencari taksi, aku akan mencari taksi tapi tuan bisa memberikan alamat apartemen itu pada saya" kata Sojung sambil menunduk ketakutan.

"Kau sedang memerintahkanmu sekarang?!"

"Tidak. Tidak tuan" ungkap sojung menggelengkan kepalanya. "Maafkan aku tuan jika kata-kataku seakan terdengar memerintahkan tuan" jelas Sojung sambil membungkuk berkali-kali.

"Jika begitu, kau harus meminta maaf dengan berlutut dan memegang kakiku!" Sojung terlihat sedikit mengigit bibirnya karena ia harus merendahkan dirinya lagi. Ia mulai menunduk dan melakukan apa yang di perintahkan Woobin padanya. Karena merasa sangat terhina Sekali sojung tak bisa menahan Isak tangisnya yang membuat Woobin kembali kedalam menepis kakinya kuat sehingga Sojung terhempas mengenai mobil.

"Mengapa kau menangis!!" Bentak Woobin menonjolkan urat-urat lehernya keluar.

"Maafkan aku tuan, angin terus menerpah mataku dan membuat mataku perih jadi airmatamu terusan menetes" katanya sendat-sendat karena ia masih belum bisa mengontrol tangisanya untuk berhenti.

Woobin sedikit melihatnya iba melihat gadis itu menahan agar tidak terlihat menangis. Gadis itu tersenyum dan berdiri perlahan-lahan untuk menunjukkan bahwa ia tak menangis dan apa yang ia katakan itu benar.

"Masuk!!" Pintah Woobin Sojung yang terlihat seperti anjing peliharaan dengan patutnya mengikuti perintah Woobin. Ia duduk sangat ujung mendekati pintu keluar agar Woobin mendapatkan tempat duduk yang lumayan luas.

Sojung juga terdiam dengan wajah yang berantakan atas lunturnya make up-nya karena airmatanya ia hanya bisa duduk memantung menahan kedua tangannya yang hendak bergetar hebat. Woobin melihat itu dan langsung memegang tangan sojung sehingga membuat gadis tersengat listrik berkilo-kilo Watt tapi ia menahan keterkejutannya yang menyebabkan dia cegukan.

T

B

C

Semoga kalian menyukainya

Jangan lupa vote ya mantenan

Biar si author RAFXBack semangat demi menulis fanfiction buat kalian !!!

Next chapter