Jing Jiu bergegas pergi. Dia menghabiskan waktu mempelajari bangunan itu.
Perisai pelindung terletak di atas aliran udara atmosfer, sehingga tidak bisa menghalangi hujan maupun angin.
Jing Jiu mengulurkan jari ke udara untuk merasakan kecepatan angin. Berdasarkan perhitungannya, ia memperkirakan bahwa permukaan bangunan seharusnya terkikis dengan buruk berdasarkan laju erosi angin dan hujan di sini.
Jejak-jejak perang di padang rumput ini begitu jelas bahwa tempat ini adalah medan perang paling keras selama invasi Lautan Dark Matter, tetapi bagaimana bangunan ini bisa bertahan?
Garis-garis pada pilar batu bukanlah naskah jimat dan juga tanpa gelombang formasi.
Jing Jiu membantah teorinya sendiri sebelumnya bahwa warisan pendeta perempuan ada hubungannya dengan para pendaki.
Gundukan pasir bergerak perlahan sampai melewati kakinya. Dan itu terus bergerak ke atas sampai gundukan pasir menelan seluruh tubuhnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com