Pedang terbang itu pun tiba - tiba berubah menjadi sebuah kilatan cahaya yang melesat ke arah Liu Shisui.
Namun, ketika pedang itu hampir menembus tubuh Liu Shisui, cahaya yang berkilau itu justru kembali berubah menjadi pedang terbang dan melayang dengan tenang di depan leher Liu Shisui sebelum ia dapat meresponnya, sebelum Xiao He sempat berteriak.
Kejadian dimana pedang tersebut dapat melesat dengan begitu cepat dan berhenti dengan begitu tiba - tiba di jarak yang begitu dekat itu pun tentunya dapat dikatakan sebagai sebuah keajaiban.
Ujung pedang itu pun kemudian menyentuh bunga melati yang ada di leher Liu itu dengan begitu lembut, layaknya seekor capung yang mendarat di permukaan air.
Kemudian, bunga melati itu pun terbuka dan berubah menjadi Sword Awareness yang paling murni, sebelum akhirnya masuk ke dalam pedang tersebut.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com