webnovel

Tradisi Menindas Anak Baru

Editor: Wave Literature

"Makanmu sangat banyak, Yunyang!" Gu Qianqian merasa Luo Yunyang yang sedang melahap makanan adalah pemandangan yang lucu. Ia sebenarnya kagum pada pemuda berbakat ini.

Luo Yunyang memenuhi mulutnya dengan energi bar dan melahapnya dalam sekejap. Ia tak tahu bagaimana ia dapat menyerap energi secepat itu, tetapi rasa lapar ini memberinya dorongan untuk terus makan.

"Aku sangat kelaparan, Kakak Qianqian. Seharusnya aku kenyang setelah makan ini!"

Luo Yunyang melambaikan energi bar yang dipegangnya tanpa mendongak.

Setelah melahap habis energi bar kelas empat seberat 5 kilo, ia akhirnya menghembuskan nafas.

"Ayo berlatih sebentar. Aku ingin melihat seberapa besar peningkatanmu!" Zhu Yan tertawa. Ia telah menunggu Luo Yunyang selesai makan untuk mengatakan hal ini.

Luo Yunyang merasakan seluruh tubuhnya dipenuhi oleh energi. Ia ingin mencari seseorang untuk berlatih bersama, saran Zhu Yan sangat pas sekali dengan keinginannya.

Zhu Yan mengantarnya ke tempat latihan kecil milik anggota militer.

Di sana, terdapat alat penguji kekuatan dan juga peralatan latihan, seperti barbel. Beberapa tentara yang mengenakan baju tanpa lengan dengan simbol Tentara Naga yang Bangkit juga berada di sana.

Siulan-siulan penuh gairah tiba-tiba terdengar. Wanita, terutama yang cantik, selalu menjadi sumber kebahagiaan bagi para pria. Beberapa prajurit Tentara Naga yang Bangkit, yang sedang melakukan latihan, melemparkan senyum ke arah Gu Qianqian.

"Si Tua Zhu! Lama tak berjumpa!"

"Si brengsek tua Zhu! Ia baru membawa kakak ipar sekarang. Hai, kakak ipar. Aku Liu Erleng. Kapan kau akan memperkenalkan seorang gadis kepadaku?"

"Kau telah memiliki calon kekasih. Mengapa kau memerlukan gadis lain? Jika kakak ipar ingin mengenalkan gadis, seharusnya dikenalkan kepadaku!"

Zhu Yan tertawa saat bertukar sapa dengan beberapa kawan dan melakukan tos dengan seseorang berbadan kekar.

Gu Qianqian yang sudah terbiasa dengan salam seperti ini, berinisiatif untuk menggoda beberapa prajurit yang lebih pemalu.

"Siapa pemuda ini, Zhu Tua? Apakah ayahmu memberimu adik baru?" kata pria berotot itu sambil tertawa.

Zhu Yan, yang sudah kebal dari lelucon semacam ini, memiringkan kepalanya ke arah Luo Yunyang. "Ini Luo Yunyang. Ia telah lulus dari seleksi Tentara Naga yang Bangkit tingat elit. Kalian kelak harus memanggilnya pak!"

Pak?

Berita ini membuat para prajurit itu terkejut. Meskipun mereka tak memiliki pangkat kemiliteran, dilihat dari penampilannya, mereka sangat kuat, sekuat paku.

"He he… Ia pasti memiliki kemampuan yang sangat luar biasa untuk bisa menjadi anggota elit Tentara Naga yang Bangkit. Apakah kau ingin bertarung denganku? Aku hanya akan menggunakan satu tangan."

"Aku tak akan menggunakan keduanya!" seorang lainnya berteriak.

"Aku tak akan menggunakan ketiganya!"

Orang yang mengatakan hal ini mendapatkan ejekan dari semua orang di sekitarnya.

Luo Yunyang merasa suasana yang riuh ini menyenangkan. Ia tak merasa asing dengan situasi seperti ini.

Zhu Yan tak mengatakan apapun. Ia hanya menoleh ke arah Luo Yunyang untuk melihat apa yang akan ia lakukan.

Ketika Luo Yunyang melihat Zhu Yan tak akan berbicara, ia menoleh ke prajurit yang mengatakan tak akan menggunakan ketiga tangannya.

Prajurit yang memiliki tangan yang kasar itu memberikan aura yang kuat. Namun Luo Yunyang merasa kekuatan pria itu tak bisa dibandingkan dengan kekuatannya.

"Apakah kau yakin tak menggunakan tiga tangan?" Ia bertanya dengan ceria. "Kalau begitu tunjukkan tanganmu yang tersisa!"

Lelucon Luo Yunyang menyebabkan banyak tawa meledak. Prajurit tiga tangan itu terlihat malu. "Sialan, aku mengatakan hal yang salah! Baiklah, Nak. Aku akan melawanmu hanya dengan satu kaki. Ayo, mari kita bertarung untuk satu putaran!"

Luo Yunyang tak langsung setuju. Sebagai gantinya, ia melirik ke arah papan latihan dan berjalan menghampirinya.

Bam!

Pukulannya menghantam sasaran latihan dengan keras. Luo Yunyang mengeluarkan pukulan ini dengan santai tanpa benar-benar mencoba untuk melakukannya dengan berlebihan.

"3.805 kilo!" suara mesin itu tiba-tiba terdengar. Para prajurit tercengang ketika mendengarnya.

Salah satu prajurit yang sedang berlatih menggunakan barbel seberat 50 kilo tak sengaja menjatuhkannya hingga hampir mengenai kakinya sendiri.

Zhu Yan terperangah. Ia tahu bahwa Luo Yunyang pasti akan mengalami peningkatan kekuatan secara signifikan, tetapi hasil ini sangat mengejutkannya.

Itu hampir mendekati 4.000 kilo!

Berdasarkan kekuatannya saja, Luo Yunyang telah mencapai apa yang hanya bisa dilakukan oleh para ahli bela diri kelas atas.

Ia juga tahu Luo Yunyang, yang sedang mempelajari Jurus Kera-Naga, masih baru menguasai diagram ketiga, yaitu Jurus Naga Ekor Badai.

Masih ada tiga diagram lagi yang harus dia kuasai. Sampai sejauh apa kekuatan Luo Yunyang akan terus meningkat?

"Apa-apaan ini! Ini tidak benar!" Pria kekar yang tadinya akan bertarung dengan Luo Yunyang maju menghampiri sasaran latihan dengan cepat dan memukulnya.

"2.006 kilo!"

Angka yang tertera membuat ekspresi pria itu semakin suram. Ia melirik ke Luo Yunyang sejenak sebelum bergumam, "Ini tidak benar!"

"Kamu kalah, Tie Tua!" beberapa tentara bersorak kegirangan sambil bergegas mendekati pria kekar itu.

Pria kekar itu tertawa dan melihat tubuh Luo Yunyang. "Kekuatanmu cukup bagus, nak, tetapi ketika harus bertarung, kau belum cukup baik. Hati-hati dengan kakiku!"

Setelah berbicara, pria kekar itu mengayunkan kakinya dengan keras ke arah Luo Yunyang.

Tendangan itu sederhana, tetapi cepat. Begitu cepat sehingga meskipun Luo Yunyang dapat melihat kemana tendangan itu akan mendarat, ia tak sempat memikirkan cara untuk melawannya.

Ia hanya dapat menghindarinya.

Prajurit yang dipanggil Tie Tua itu sepertinya telah memprediksi kalau Luo Yunyang akan menghindar. Kakinya, yang masih berayun seperti ular, berpindah dan mengarah ke Luo Yunyang sekali lagi.

Zhu Yan dan lainnya melihat gerakan Tie tua itu dalam diam. Tak ada yang mengatakan apa-apa atau memberi peringatan pada Luo Yunyang.

Bagi mereka, ini hanyalah sebuah sesi berlatih sederhana.

Tentu saja, mereka ingin Tie tua yang menang. Dia adalah salah satu dari mereka.

This much fighting was already enough.

Kaki Tie tua seperti kapak yang tajam menyapu segala yang menghalangi jalannya.

Luo Yunyang terus mengelak. Tampaknya, satu-satunya yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah menghindar. Yang mengejutkan bagi para prajurit berpengalaman adalah setiap kali mereka berpikir Luo Yunyang tak dapat menghindar, ternyata ia masih bisa berhasil menghindari serangan itu lagi.

"Anak itu memiliki kecerdasan tempur yang cukup baik!" Seorang pria berwajah kejam menghampiri Zhu Yan dan mengambil sebatang rokok dari saku Zhu Yan.

Sebuah senyum hormat terpampang di wajah Zhu Yan saat ia melihat pria itu. "Apakah menurut Anda, ia dapat mengalahkan Tie Tua, Pak?

"Bagaimana menurutmu? Apakah kau tahu berapa banyak pertempuran yang telah dilewati oleh Tie Tua. Jumlah bekas luka dari pertempuran di tubuhnya melebihi jumlah rambut di tubuh pemuda itu," Pria itu menghembuskan asap sebelum berkata dengan tegas, "Tie Tua akan berhasil mengalahkannya dalam 10 gerakan berikutnya."

Zhu Yan tik merasa Luo Yunyang memiliki peluang besar untuk menang, tetapi ia percaya pemuda itu tak akan dikalahkan dengan cepat.

Luo Yunyang berada di bawah tekanan hebat. Setia kali ia melihat Tie tua bergerak, yang hanya bisa ia lakukan adalah menghindar.

Ia terlalu lambat melihat tendangannya, sehingga reaksinya kurang cepat!

Apa yang bisa ia lakukan? Saat mereka bertarung, Luo Yunyang menjadi semakin tenang dan tenang, sampai akhirnya pikirannya mulai bekerja. Jika ia tak dapat bereaksi dengan cepat, mungkin karena ia kurang cerdas…

Luo Yunyang memutuskan untuk meningkatkan Atribut Kecerdasannya. Dengan begitu, ia dapat melihat gerakan Tie tua lebih cepat.

Namun Kekuatannya tak bisa terlalu rendah saat mereka bertarung, sehingga Luo Yunyang menurunkan Kondisinya sebanyak 50% dan menambahkan poin sisanya untuk Kecerdasan.

Kekuatan : 7.8

Kecepatan : 2.0

Kecerdasan : 6.8

Kondisi : 5

Setelah perubahan ini, Luo Yunyang merasa semua hal di sekelilingnya menjadi lebih jelas. Ketika kaki Tie tua bergerak, Luo Yunyang dapat melihat lintasan serangan itu di benaknya.

Ditambah lagi, kaki Tie Tua tak secepat sebelumnya. Malahan, Luo Yunyang merasa bahwa kaki lawannya itu sekarang bergerak pelan.

Bang!

Luo Yunyang melancarkan Pukulan Nanshan!

Pukulan ini merupakan teknik pukulan paling dasar yang ia kuasai. Ia telah mempelajarinya selama bertahun-tahun, sehingga penguasaan terhadap jurus ini seperti berjalan-jalan di taman.

Pria berwajah galak itu menyeringai ketika Luo Yunyang melakukan gerakan itu, tetapi ketika kaki Tie tua menghantam pukulan Luo Yunyang, ekspresinya berubah.

Seperti yang diharapkan, Tie Tua terpental karena pukulan Luo Yunyang. Saat ia jatuh, kakinya masih bergetar hebat.

"Tie Tua berada pada posisi yang tak menguntungkan!" sekelompok pria membuat ruangan tersebut gaduh karena tertawa terbahak-bahak.

"Itu tak buruk, Nak! Ayo kita lanjutkan!" Tie tua melompat dan melepaskan tendangan sekali lagi ke arah Luo Yunyang.

Ia menggunakan kaki yang sama sekali lagi. Melihat keadaan tersebut, Luo Yunyang mengangkat kepalan tangannya dan melepaskan pukulan Nanshan lagi.

Bang!

Terdengar suara benturan keras saat Tie Tua terpental. Ketika mendarat, ia berlutut di tanah.

Para prajurit yang ribut itu menutup mulut mereka. Mereka ingin melihat Tie tua mengalahkan pemuda ini. Mereka tak menyangka yang terjadi justru sebaliknya.

Prajurit memang terkadang dapat dikalahkan. Namun, lawan yang membuat Tie tua pada posisi seperti ini membuat mereka sulit untuk menerimanya.

"Hati-hati dengan tinjuku, Nak!" Tie tua ragu-ragu sejenak. Seluruh tubuhnya seperti macan tutul saat ia memukul Luo Yunyang.

Luo Yunyang tak melihat gerakan Tie Tua, tetapi Kecerdasannya sekarang berada pada 6.8 poin, sehingga lawannya itu terlihat bergerak sangat lambat.

Tie tua melepaskan lebih dari 10 pukulan berturut-turut, namun semuanya menghantam udara dan pukulan terakhirnya ditangkap oleh Luo Yunyang.

Tie tua terlihat sedikit malu. Ia telah menggunakan kakinya, tangannya… Ia bahkan telah menggunakan otaknya! Serangannya tadi seperti badai yang sangat deras, namun Luo Yunyang tetap berdiri kokoh seperti gunung. Ia telah melawan setiap gerakannya.

Bang!

Mengambil keuntungan dari kesempatan ini, Luo Yunyang mengeluarkan tinjunya yang mengenai bahu Tie Tua dan membuatnya jatuh ke tanah.

Luo Yunyang telah mengendalikan setengah dari kekuatannya, sehingga lawannya tak akan menderita cedera yang serius. Saat ia terbaring menatap Luo Yunyang, ekspresi wajahnya menunjukkan sedikit rasa takut.

"Itu benar-benar luar biasa!"

Next chapter