webnovel

Aku Bahkan Pernah Memakan Burung Peng Legendaris!

บรรณาธิการ: Wave Literature

Pada waktu yang bersamaan di rawa-rawa hutan Withered Bones...

Aroma dari sayap ayam bakar tersebut memenuhi udara dan menarik perhatian banyak binatang iblis.

Namun saat mereka melihat Blood Python yang membeku di tempat itu, mereka semua mundur satu persatu!

Xu Que tanpa sadar mendapatkan poin acting tough sambil makan bersama dengan murid sekte Great Change!

Pada saat itu, seorang kakek tua berbaju lusuh, diam-diam berjalan keluar dari hutan menuju arah Xu Que. Tatapannya tertuju pada sayap ayam di tangan mereka.

"Eh?"

Xu Que dan murid sekte Great Change melihatnya, ketika mereka ingin berbicara, kakek tua itu melesat ke arah mereka.

Mereka semua terkejut, kakek tua itu mendekat dan dengan ramah berkata, "Wah! Apakah kalian sedang membakar sayap ayam disini? Mengapa kalian tidak mengundangku!"

Setelah mengatakan itu, dia mengambil dua potong sayap ayam dari kawat besi dan memasukkannya ke mulutnya.

Orang ini benar-benar tidak memiliki tata krama.

"Burp..."

Xu Que menenangkan dirinya dan bertanya kepada murid sekte Great Change, "Apakah kalian mengenalnya?"

Murid-murid itu menggelengkan kepala.

Tidak kenal?

Sialan!

Darimana pecundang bau yang tak tahu malu ini datang? Beraninya dia mencuri makananku!

Xu Que menatap pria tua itu, bersiap untuk menyelesaikan masalah ini dengannya.

Namun, pria tua itu menghabiskan sayap ayam di mulutnya dan wajahnya terlihat rakus bercampur bahagia. Dia menatap Xu Que dan berbicara bagaikan seorang penggemar berat, "Adik kecil, kau benar-benar sangat hebat, masakanmu ini sangat lezat!"

Oh, jadi dia adalah seorang pecinta makanan!

Xu Que tersanjung dan tertawa, "Siapa sangka pengemis tua sepertimu bisa menghargai makanan dengan baik."

Ketika pria tua itu mendengar perkataan Xu Que, dia berkata dengan marah, "Siapa yang kau sebut dengan pengemis tua? Aku memiliki jiwa dan semangat yang luar biasa hebat! Bagian mana dariku yang menyerupai seorang pengemis?"

Setiap bagian!

Xu Que dan murid-murid itu mengerucutkan bibir mereka dan memikirkan hal yang sama.

Pria tua itu duduk menyilangkan kakinya dan berkata sambil membersihkan giginya, "Namun harus aku akui, kau memiliki penilaian yang bagus. Untuk hal yang berhubungan dengan kritik makanan, akulah yang terbaik di dunia."

Ketika Xu Que mendengar perkataannya, dia merasa dihina. Bagaimana dia bisa memakan masakanku dan masih berani membual di depanku?

"Tolong jangan membual, pengemis tua. Apa kau tidak tahu malu? Sejujurnya, dalam hal makanan, aku memiliki julukan Dewa Makanan!" Seru Xu Que karena merasa diremehkan.

"Omong kosong! Berani sekali bocah sepertimu mengaku sebagai Dewa Makanan!" Pria tua itu berbicara dengan geram. Dia berdiri dan mulai berseru, "Apa yang terjadi dengan dunia ini? Aku tidak pernah bertemu dengan orang yang tidak tahu malu seperti kau. Sejujurnya, aku bahkan pernah memakan ambrosia dan sayap ayam bakarmu itu tidak ada apa-apa dibandingkan dengan itu."

"Kau benar-benar memamerkan ambrosia yang kecil itu? Dewa Makanan ini telah mencoba Kentucky Fried Chicken, McDonalds, dan bahkan Pizza Hut!" sahut Xu Que dengan dingin.

"Ayam apa? Mac apa? Aku bahkan tidak pernah mendengar nama-nama itu. Jangan kira kau bisa menipuku dengan membuat nama makanan palsu."

"Itu karena kau tidak tahu!"

"Omong kosong! Aku tahu segala sesuatu di dunia ini!"

"Oh kau kira kau sangat hebat... tidak ada apapun di dunia ini yang tidak aku ketahui!"

"Yuck! Kau sangat tidak tahu diri!"

"Dasar tak tahu malu!"

...

Para murid sekte Great Change kebingungan melihat kedua orang itu berdebat.

Apa yang sedang terjadi disini? Mereka benar-benar memperebutkan sebutan bodoh seperti 'Pemakan Terbaik di Dunia'?

Apakah sebutan itu benar-benar terhormat dan hebat sampai kalian harus bertengkar dan berdebat untuk memperebutkannya?

Para murid itu tercengang. Mereka mencoba untuk melerai namun bahkan tidak mendapatkan kesempatan untuk menyela.

Xu Que dan pria tua itu berdebat, mereka bertengkar cukup lama

Akhirnya, pria tua itu berseru, "Sudahlah, aku tidak akan memperdulikan bocah bodoh sepertimu. Ketika aku menyeberangi Lautan Neraka Utara ditemani oleh Burung Peng raksasa yang legendaris dan mencoba semua makanan yang langka dan lezat di dunia ini, kau bahkan belum lahir."

"Oh, sekarang kau bahkan menyombongkan hal kecil seperti ini? Aku bahkan pernah memakan burung Peng legendaris itu!" Xu Que membual dengan bangga, dia tampak serius dengan perkataannya.

Pria tua itu tertawa terbahak-bahak, "Hahaha! Sepertinya kebohonganmu telah terungkap. Melihat tingkat pengembanganmu yang rendah, kau bahkan mungkin belum pernah menginjakkan kaki di Negara Api sebelumnya. Bagaimana kau bisa berkata pernah memakan burung Peng legendaris itu? Kau bahkan mungkin belum pernah melihatnya!"

Setelah mengatakan itu, dia menatap para murid sekte Great Change dan bertanya, "Katakanlah, apakah kalian pernah mendengar Burung Peng legendaris? Apakah kalian pernah melihatnya?"

Murid-murid itu terlihat bingung dan menggelengkan kepala mereka bersama.

Laut Neraka Utara? Dimana itu? Burung Peng Legendaris? Apa ada clan seperti itu? Mengapa kami tidak pernah mendengarnya sebelumnya!

Namun Xu Que tertawa dingin, "Kakek tua, inilah mengapa aku menyebutmu bebal. Itu hanya seekor burung Peng. Aku tidak hanya pernah memakan mereka, aku bahkan menulis puisi untuk menghormati mereka setelah memakan mereka!"

"Sebuah puisi? Seseorang sepertimu bahkan bisa menulis puisi untuk menghormati burung Peng legendaris? Kalau begitu, ayolah, bacakan kembali puisimu!" Seru pria tua itu dengan merasa konyol.

Xu Que menggelengkan kepalanya tidak percaya, dia lalu berdiri dan mulai membacakan puisinya, "Di laut neraka utara, terdapat seekor ikan yang dipanggil Kun!"

"Gasp..." Saat pria tua itu mendengar puisi Xu Que, senyumannya membeku.

Jantungnya berhenti berdetak. Orang ini bahkan tahu bahwa Kun adalah seekor ikan? Apakah mungkin dia benar-benar pernah melihatnya sebelumnya?

Xu Que menatap pria tua itu. Dia kemudian melanjutkan puisinya, "Kun adalah ikan yang besar dan tidak bisa dimasak dalam satu panci. Ketika berubah menjadi seekor burung, dia dikenal dengan Peng. Peng adalah burung yang besar dan memerlukan dua buah panci. Satunya membutuhkan gula yang banyak, satunya lagi membutuhkan rempah yang banyak. Tambahkan segelas snowflake dan kita akan menguasai dunia!"

"Pfft!" Para murid sekte Great Change memuntahkan sayap ayam dari mulut mereka.

Apa.. Puisi macam apa ini! Selain dari awal dan pertengahan, isi dari puisi ini semuanya adalah makanan!

"Ssss!" Pria tua itu menghirup napas dalam-dalam, dia tidak bisa percaya. Dia benar-benar terkejut dan tidak bisa menenangkan dirinya.

Setelah beberapa saat, dia akhirnya tenang kembali dan memukul pahanya, berseru, "Puisi yang bagus! 'Satunya membutuhkan gula yang banyak, satunya lagi membutuhkan rempah yang banyak'. Hanya dengan mendengar kalimat ini, siapapun pasti menjadi lapar! Benar-benar puisi yang indah! Bagus sekali!"

"Plop!"

Tercengang, murid-murid sekte Great Change terjatuh dari batu dimana mereka duduk.

Xu Que menatap pria tua itu dan tersenyum, "Oh jangan menganggapku remeh!"

"Mari, mari, nak. Biarkan aku bertanya kepadamu, apakah kau benar-benar pernah mencicipi burung Peng legendaris?" Pria tua itu merangkul tangannya di pundak Xu Que dan bertanya dengan semangat. Wajahnya sekarang penuh dengan senyuman.

Xu Que menepuk dadanya dan berkata, "Apakah aku terlihat seperti orang yang akan membual tentang hal yang belum pernah kulakukan?"

"Dan itu.. snowflake itu. Apa itu? Bagaimana itu bisa membantumu menguasai dunia?"

"Oh, itu adalah semacam bir. Karena kau telah mengingatkanku akan snowflake, sekarang aku mengidamkan itu. Karena kau tidak terlihat seperti orang jahat, lain kali jika aku membuat snowflake. Aku akan mentraktirmu beberapa gelas!" Kata Xu Que sambil menepuk pundak pria tua itu.

Pria tua itu tertawa bahagia dan mengangguk, "Bagus, kamu terlihat seperti bocah yang baik juga. Seorang anak muda yang cakap dan bertalenta! Ini, terimalah ini sebagai hadiah. Bersenang-senanglah dengan itu!"

Setelah dia berbicara, pria tua itu mengeluarkan sebuah batu giok yang berwarna gelap. Tulisan di batu itu tidak dapat terbaca dengan jelas, namun terlihat ukiran unicorn di permukaannya dan batu itu juga memiliki bau yang misterius.

"Oh, terima kasih!"

Xu Que mengambil batu itu dan mengamatinya dengan seksama. Dia tidak dapat membaca tulisan di batu itu namun dia merasa bahwa batu giok ini terlihat sangat bagus, karena itulah dia memutuskan untuk mengikatkan batu itu di pinggangnya.

Pria tua itu menatapnya dengan tatapan kosong. Dia lalu mengerutkan alisnya sebelum tertawa terbahak-bahak. Dia dan Xu Que merangkul satu sama lain dan mulai berbincang lagi.

Melihat hal yang sedang terjadi, para murid sekte Great Change hampir pingsan.

Kalian berdua sekarang berteman lagi?

...

"Swish! Swish! Swish!"

Tiba-tiba terdengar suara yang berasal dari dalam hutan. Bayangan-bayangan yang tak terhitung jumlahnya bergerak dari dalam hutan dengan aura yang sangat gelap dipenuhi dengan keinginan untuk membunuh.

Ekspresi dan wajah para murid sekte Great Change berubah drastis. Mereka dengan cepat beranjak dan berteriak, "Orang-orang dari sekte Blood River telah tiba!"

ตอนถัดไป