"Ayah, semenjak aku dan Xue Ying datang kemari, kami tidak pernah memikirkan soal bahaya yang kami hadapi. Lagi pula, kami datang kemari menggunakan avatar. Ayah juga tidak perlu mengkhawatirkan kami." Jing Qiu melanjutkan melalui pesannya, "Kami juga sudah menemukan tempat yang bernama Pintu Blazing Blood."
Jing Qiu menjelaskan semua yang mereka alami pada ayahnya. Xue Ying sendiri tidak keberatan jika Jing Qiu memberitahu ayahnya.
Lagi pula, tidak ada hal yang perlu disembunyikan dari ayah mertuanya sendiri.
"Melewati rintangan penyisihan, dan kau tidak akan diserang di wilayah-wilayah biasa. Selama kau tidak sengaja memasuki wilayah terlarang, kau hanya akan langsung dikeluarkan? Tapi, kalau melawan, kau akan langsung dibunuh?" Raja Mo Xue terkejut mendengar cerita putrinya. Ia langsung mengerti betapa pentingnya status tamu itu.
"Baiklah." Api semangat kembali membara di dalam benak Raja Mo Xue.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com