Pembawaan Gu Nianzhi di ruang sidang begitu kuat hingga sangat memesona ketika menyaksikannya. Gu Yanran, meski begitu, sangat trauma hingga seperti seekor hewan kecil yang meringkuk takut.
Biasanya, bagi orang lain, setelah diserang dan diumbar terus-menerus seperti itu, mereka sudah hampir menyerah. Akan tetapi, Gu Nianzhi mengungkit hal yang paling dipedulikan oleh Gu Yanran—kekayaannya.
Begitu Gu Nianzhi mengungkitnya, Gu Yanran kembali memantapkan diri dan merasa sangat siap menghadapi Gu Nianzhi lagi. Ia bisa saja menyerahkan semuanya kecuali kekayaannya! Uang itu miliknya! Miliknya!
Orang yang tidak pernah mengalami masa-masa sulit ketika masih muda tidak akan pernah memahami obsesinya akan kekayaan.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com