Tidak Punya Pilihan

Hanya sebagai prosedur Huo Shaoheng mengatakan hal tersebut. Sama seperti terhadap para anggota gang di Kerajaan Huaxia waktu itu—mereka tidak pernah mengharapkan para penembak untuk menanggapinya.

Tentu saja, para penembak bermasker itu menanggapi dengan mengangkat senapan mereka dan menembak ke arah sumber suara! Huo Shaoheng berhenti mencoba meyakinkan mereka untuk menyerah. Ia mengangguk pada Yin Shixiong, dan mereka mengambil senjata mereka dan menembak ke arah para penembak.

Para penembak jitu di dalam ruang duduk menyadari bahwa mimpi buruk yang baru saja mereka alami beberapa saat yang lalu sudah kembali. Mereka cukup menikmati menembaki para pelayan Keluarga Gu, namun kini ketika mereka sendiri yang menjadi sasaran, mereka sama sekali tidak merasa senang. Tetap saja, mereka terpaksa menerima tembakan-tembakan itu. Pilihannya adalah menembak, atau ditembak.