webnovel

Inilah Jawabanku (8)

บรรณาธิการ: Wave Literature

"Lagipula, kau sendiri kan yang bilang… siapa yang tahu sudah berapa banyak orang yang menertawakanku di belakang karena melakukan hal ini hanya demi seorang selebriti kacangan kelas tiga…"

Alis He Jichen terangkat dengan ekspresi angkuh seraya berucap, "…Sayangnya, aku tidak perduli akan dipermalukan. Namun, hari ini kebetulan aku mendapat kesempatan untuk mempermalukan orang!"

Setelah berkata demikian, tanpa memberi kesempatan bagi Sun Zhounan untuk menjawab, He Jichen menoleh pada Chen Bai dan berbicara lebih keras: "Chen Bai, panggil petugas keamanan untuk mengantar Tuan Sun keluar!"

Ada beberapa orang di sana yang mendengar perkataan He Jichen dan menoleh melihat kejadian itu.

Sun Zhounan tidak pernah membayangkan bahwa He Jichen akan mengundangnya kembali ke hotel, hanya untuk mempermalukannya lebih parah dari sebelumnya. Dengan wajah memerah, dia menatap He Jichen yang ekspresinya telah berubah, lalu memaksakan diri berkata, "He Jichen, jangan memancing kemarahanku!"

"Jangan memancing kemarahanmu?!" Seakan mendengar sesuatu yang lucu, bibir He Jichen menyeringai. "Kalau saja kau tidak mengingatkanku, aku pasti lupa bahwa aku sedang memancing kemarahanmu. Memangnya apa yang akan kau lakukan?!"

He Jichen menoleh pada dua orang penjaga yang dipanggil oleh Chen Bai dan berkata, "Maaf, aku memilih kata yang salah. Maksudku bukan mengantar Tuan Sun keluarꟷtapi tolong, tendang Tuan Sun keluar!"

Selesai mengucapkan kata-katanya, He Jichen melirik ke arah Chen Bai. Sang asisten langsung mengerti apa maksud tuannya. Ia lalu memberi isyarat pada dua orang petugas yang dibawanya agar segera bertindak.

Sun Zhounan memberontak dan berusaha agar para petugas itu tidak menyentuhnya, tetapi bagaimana mungkin dia mampu melawan kekuatan dua orang sekaligus? Pada akhirnya, dia diseret dari aula dengan penuh rasa malu, di bawah pandangan begitu banyak orang.

...

Suasana di aula kacau balau setelah Sun Zhounan diseret sambil terus berteriak.

Perhatian semua orang tertuju pada He Jichen dan Ji Yi; ada beberapa orang yang mulai berkumpul dan bergosip tentang adegan barusan.

Suara obrolan mereka terdengar semakin lama semakin keras. Mendengar percakapan mereka, Ji Yi perlahan mengerjapkan mata, lalu menoleh pada He Jichen.

He Jichen terlihat tenang seakan apa yang baru saja terjadi tidak ada kaitannya dengan dia sama sekali.

Ji Yi tadinya penasaran akan alasan He Jichen mengundang Sun Zhounan kembali, tetapi dia tidak pernah membayangkan bahwa alasannya adalah agar dapat mengusir laki-laki itu lagi di hadapan orang banyak!

Meskipun ini adalah kejadian yang tidak menyenangkan, ketika pertama kali dia meminta agar Chen Bai secara pribadi mengantar Sun Zhounan keluar secara diam-diam, ia menjaga agar pria itu tidak merasa malu. He Jichen tidak ingin sepenuhnya merusak pertemanan mereka, tetapi kini, mempertimbangkan apa yang baru saja terjadi... He Jichen dan Sun Zhounan mungkin tidak akan pernah bekerja sama lagi...

Seperti yang dikatakan oleh Sun Zhounan, wanita adalah wanita, bisnis adalah bisnis. Seberapa besar transaksi bisnis yang rela dibatalkan oleh seorang pria, hanya demi seorang wanita?

He Jichen bertanya tanpa menanggapi tatapan Ji Yi yang penuh selidik, "Sudah melepaskan semua amarahmu yang terpendam itu?"

Ji Yi mengerti bahwa pemuda itu mengacu pada perlakuannya barusan kepada Sun Zhounan. Ji Yi mengangguk dengan jujur. Dengan semua yang baru saja terjadi, hal itu sungguh membantu melepaskan amarahnya yang sudah lama terpendam.

Ada kepuasan terlihat di wajah He Jichen. Pemuda itu lalu kembali bersandar di sofa sambil memejamkan mata, seakan kelelahan. Dia berbicara dengan suara yang jelas, tapi yang bisa didengar Ji Yi hanya tiga patah kata: "Itu sudah cukup."

ตอนถัดไป