Dan Nizam tidaklah bodoh untuk tidak bisa melihat kilatan cinta dimata ibu tirinya itu untuk ayahandanya. Kilatan cinta itu bahkan tidak pernah Nizam lihat dimata ibundanya sendiri. Tapi yang membuat Nizam menjadi terharu adalah bagaimana ibu tirinya itu menyembunyikan rasa cintanya yang begitu besar di depan Nizam.
Dari semua ibu tirinya, Ratu Zenitalah yang memiliki pemikiran paling masuk di akal. Ia memiliki ambisius tetapi akal sehatnya tetap di pakai. Jadi Ia masih bisa memilih dan memilah mana yang baik dan mana yang tidak. Nizam tahu ayahnya hanya mencintai ibundanya tetapi Ia tahu persis kalau kondisi ayahnya sekarang sedang tidak baik.
Ayahandanya sudah menampar ibundanya, wanita yang paling Ia cintai. Nizam sangat khawati kalau kesehatan ayahandanya yang mulai membaik kini akan memburuk kembali dan Nizam merasa kalau Ratu Zenita akan dapat menghibur ayahandanya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com