Nizam berdiri di depan ruang oprasi dengan mulut yang terkatup rapat. Tubuhnya yang kucel dan darah masih menempel di pakaiannya tidak membuat ketampanannya luntur. Wajahnya yang kusut dengan kumis, cambang dan jenggot yang mulai mengintip dari balik kulit wajahnya semakin membuat aura pangerannya terlihat.
Beberapa perawat seperti sengaja bolak – balik dengan lebay sambil mendorong troli berisi perlengkapan medis. Bahkan beberapa keluarga pasien sengaja melambatkan jalannya agar bisa menikmati ketampanan Nizam lebih lama lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com