webnovel

Putri Lili (2)

Merasa kalah Putri Lili lantas menghadap ke arah Pangeran Thalal. "Yang Mulia, Anda tahu hamba tidak mungkin merendahkan Yang Mulia. Perkataan istri Yang Mulia sangat menyakitkan"

Pangeran Thalal tersenyum sambil tetap memegang tangan Cynthia. "Ada pepatah yang mengatakan kalau Kita tidak ingin digigit janganlah mengigit duluan."

"Mengapa Yang Mulia bicara seperti itu. Hamba hanya mempertahankan apa yang telah menjadi hak hamba. Hamba adalah wanita yang telah dipersiapkan kerajaan untuk menjadi pendamping Yang Mulia. Mengapa Yang Mulia hanya memandang sebelah mata terhadap Hamba??" Putri Lili menatap dengan tajam. Hatinya geram bukan kepalang.

"Aku tidak mencintaimu? Apakah itu bukan suatu alasan ?" Pangeran Thalal menjawab dengan pendek.

Mata Putri Lili langsung berkaca-kaca. Ia terlihat sangat sedih. "Hamba akan menikah dengan Yang Mulia. Hamba akan menjadi istri yang Mulia. Mengapa Yang Mulia begitu menyakiti Hamba"

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป