100% …
Benarkah yang dikatakan oleh pria itu?
Mo Chengliang terkejut tidak percaya.
Qi Yan tidak memedulikan Mo Chengliang. Ia sedang fokus menyuapi Tan Bengbeng seakan tidak ada yang lebih penting di dunia ini selain menyuapi wanita itu.
Setiap orang di ruangan tersebut sangat tegang. Hanya Qi Yan yang duduk dengan perasaan tidak bersalah sambil memegang potongan apelnya.
"Bukankah kau suka apel? Kenapa kau tidak makan apa pun?"
"…."
Tan Bengbeng tidak terbiasa berada di tempat yang begitu ramai. Ia merasa tidak nyaman.
Qi Yan dan Nian Xiaomu sedang membuat jebakan untuk Mo Kun dengan kata-kata mereka. Tan Bengbeng hanya dapat mengikuti permainan mereka.
Itulah sebabnya ia sangat kooperatif. Ia makan apa pun yang disuapkan oleh Qi Yan.
Akan tetapi, Tan Bengbeng sudah makan dua piring buah dan semangkuk makanan pencuci mulut. Ia sudah sangat kenyang, tapi Qi Yan masih terus menyuapinya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com