Tapi ….
Mengapa ia harus minum?
Yu Yuehan menarik keluar sebuah kursi dan duduk. Dengan tenang menjulurkan kakinya yang panjang dan ramping, pria itu menatap tajam pada Tang Yuansi.
"Inikah gunanya teman?"
Wajah Tang Yuansi menjadi sedikit lebih pucat saat menjawab dengan suara yang rendah, "Shangxin sudah pergi."
"…."
"Akulah yang memaksanya pergi, aku menyaksikan ia pergi tepat di depan mataku yang tergenang air mata. Kau mungkin tidak tahu tentang ini, tapi Shangxin bukan seorang gadis yang lemah dan rapuh. Ia sangat kuat dan tidak mudah menangis walaupun merasa sangat sedih. Akan tetapi, aku tidak tahu sudah berapa kali ia menangis karenaku …."
Emosi Tang Yuansi sudah tertahan sejak ia meninggalkan bandara hingga kembali ke rumah sakit.
Pria itu tidak berani memberi tahu siapa pun tentang hal ini.
Ia tidak berani bersikap terlalu emosional.
Yu Yuehan menebak dengan benar.
Tang Yuansi tidak boleh mati sekarang.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com