Ketika sosok hitam itu menyelinap masuk ke dalam kamar melalui jendela, kamar yang semula gelap menjadi lebih terang. Suara yang malas terdengar dari dalam.
"Tuan Neraka, sekarang sudah larut malam. Kenapa kamu tidak tidur di kamarmu tapi justru datang ke kamarku?"
Setelah mendengar kata-kata itu, kedua mata Tuan Neraka berkilau. Sudut bibirnya melengkung ke atas ketika seseorang berkata.
"Apakah kamu sudah tahu bahwa aku akan datang?"
Dia berjalan semakin dekat menuju ke bagian dalam kamar.
"Tuan Neraka, aku tidak memakai baju saat tidur!"
Langkah kakinya terhenti. Senyuman di bibirnya semakin lebar. Suaranya terdengar sangat memabukkan seperti anggur. "Tidak masalah. Tuan ini tidak akan merasa keberatan."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com