Tuan Neraka melirik Bayangan Satu. Kemudian, dia menggendong Feng Jiu berjalan menuju meja untuk duduk lalu memberikan perintah. "Bawakan obat."
Bayangan Satu tidak punya pilihan lain kecuali mengantar dua wanita itu kembali. Lalu dia mengambil obat untuk menyembuhkan luka Feng Jiu dan meletakkannya di atas meja. Bayangan Satu melihat Tuan Neraka mendekap pemuda itu sambil memintanya duduk di pahanya. Dia membuka mulutnya dan ingin bicara, tapi dia tidak tahu harus mengatakan apa.
Tubuh Feng Jiu sangat tegang. Dia sedang dipangku oleh Tuan Neraka, tapi dia merasa seperti duduk di ranjang yang penuh dengan paku. Tubuhnya merasa sangat tidak nyaman. Namun sebaliknya, Tuan Neraka tidak merasa ada sesuatu yang salah. Dia masih melakukan apa yang ingin dia lakukan dan bersikap seolah-olah tidak ada yang salah.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com