Calon Nyonya Muda Kita Mungkin Ganti Lagi

Meskipun Pei Ge tidak mau, dia tetap mengikuti pelayan rumah ke ruang makan karena etika.

Setelah memasuki ruang makan, Pei Ge melihat Ji Ziming sedang duduk di bangku dan menyiapkan sarapannya. Berpakaian jas lengkap, gerakan pria itu sangat anggun. Diam-diam dia memutar bola matanya melihat ini.

"Tuan Ji, aku punya acara yang harus didatangi, jadi aku pikir untuk pergi sekarang."

"Pergi? Sarapanmu sudah disiapkan. Sarapan dahulu sebelum pergi."

Ji Ziming meletakkan mangkuk di tangannya dengan santai dan menoleh untuk menatap Pei Ge.

"Tidak apa-apa; aku masih belum lapar—"

Pria itu menyela ucapan Pei Ge.

"Baiklah. Duduk saja. Tiba-tiba, aku punya urusan pekerjaan yang harus dibicarakan denganmu."

"Urusan pekerjaan?"

Pei Ge bingung.

Dia tidak ingat perusahaan mereka mempunyai hubungan kerja sama apa pun dengan Grup Ji.

"Iya. Duduklah dahulu. Kita bisa bicara sambil makan."