webnovel

Ini Pasti Takdir!

Feng Cang sedikit gemetar saat melihat mayat yang berserakan di jalan.

Dua bulan sebelumnya, dia masih hidup sebagai gadis normal yang ceria dan bersosialisasi dengan gadis-gadis yang sebaya dengannya. Sebenarnya, dia masih akan hidup normal seandainya saudaranya sendiri, Feng Bao, tidak berusaha membunuhnya.

Feng Cang menatap senjata di tangannya dengan tatapan melankolis. Kalau bukan karena dia jenius dan dapat menembak dengan tepat sejak pertama kali menggunakan pistol, dia pasti sudah terbunuh berkali-kali.

"Apa kamu seorang pengecut? Tanganmu bahkan bergetar hanya karena melihat orang yang sudah mati."

Feng Cang menatap pria di depannya dengan ekspresi tertegun.

Oke, citra sempurnanya hancur. Pria ini menyebalkan!

"Mereka bahkan tidak akan bisa menyakitimu lagi."

"..."

"Kenapa kamu masih berdiri di sana?"

Feng Cang baru menyadari bahwa pria itu sudah berjalan menjauh.

Jadi, kenapa kalau dia masih berdiri di sini?

Pria itu menyeringai saat melihat raut wajah Feng Cang yang kebingungan. "Bukankah kamu masih harus membayarku untuk nyawamu?"

Feng Cang masih meraba-raba keadaan tapi dia mengangguk.

"Lalu berjalan lebih cepat!"

Feng Cang terjebak dalam pikirannya saat berjalan di belakang pria itu. Bagaimanapun, dia merasa seakan dia baru saja membuat perjanjian dengan Setan dan sepertinya tidak akan berakhir dengan baik.

Dia baru tersadar dan mengangkat kepalanya saat merasakan tatapan intens yang tertuju padanya.

"Ada apa?" tanya Feng Cang.

Pria itu tak menjawab dan hanya berbalik dan terus berjalan, membuat Feng Cang ragu bahwa tatapan intens barusan hanyalah halusinasinya.

Dia melihat ke depan dan terpaku dengan pemandangan di depannya. Di balik hutan yang gelap, ada bangunan tua dengan arsitektur ala tahun 70an yang terhalang rumput halaman setinggi lutut kaki.

Saat pertama kali datang ke kota ini, dia pernah mendengar rumor tentang rumah vampir yang berbahaya. Mereka mengatakan bahwa rumah itu bangunan lama yang tidak terawat dan siapapun yang memasuki halaman itu tidak akan pernah kembali.

"Apa?" tanya pria di depan Feng Cang, itu adalah pria yang tadi menyelamatkannya. Dia terlihat bingung karena Feng Cang berhenti mengikutinya.

"Apa kamu vampir?"

Pria itu terkekeh pelan. "Bukan, aku Setan."

Feng Cang menatapnya sebentar lalu mengangguk. "Bagus kalau begitu," ucapnya lalu berjalan mendekat. "Setidaknya kamu bukan hantu."

"Kamu tinggal di sini?" tanya Feng Cang tanpa menyadari tatapan tajam dan seringai di sudut bibir pria di sampingnya.

"Begitulah."

"Setan!" Saat pria tadi membuka pintu, terdengar suara teriakan panik diikuti derap langkah kaki yang terburu-buru.

Wajah Feng Cang memucat saat melihat isi bangunan tersebut. Desain modern, peralatan canggih, tempat ini... uh, kamu memang tidak boleh menilai sesuatu dari sampulnya. Tetapi yang paling penting, tempat ini dipenuhi pria!

Feng Cang melangkahkan mundur tanpa sadar lalu melirik pria di sampingnya dan seorang pria yang muncul dari tangga bawah tanah.

"Setan, ada masalah! Markas di negara..." Ucapan pria itu terhenti saat matanya bertemu dengan tatapan dingin pria di depannya.

Feng Cang menatap pria itu hati-hati. Rambut merah darah, iris mata cokelat tua, bibir tipis, dan yang menarik adalah tindik di telinga, hidung, bibir, dan lidah; dan beberapa tato di leher, lengan. Feng Cang yakin bahwa dibalik pakaian pria itu, masih ada banyak tato yang tersembunyi.

"Ah, dari mana kamu mendapatkan gadis ini?" tanya pria itu saat matanya tak sengaja bertemu dengan mata Feng Cang.

"Halo, gadis! Namaku Feng Xiu. Siapa namamu?" tanya pria tersebut sambil tersenyum lebar.

Feng Cang semakin mundur. Pria ini... berbahaya!

Setan memberi Feng Xiu tatapan membunuh saat melihat penolakan Feng Cang.

"Apa yang salah?" Feng Xiu merasa buruk dengan reaksi kedua orang yang ada di depannya.

"Panggil Feng Jun," ucap Setan lalu segera menendangnya pergi jauh.

Feng Xiu menyentuh tubuhnya yang terasa remuk karena tendangan Setan. Apa salahku? Aku jelas-jelas hanya ingin menyapa gadis itu, oke?!

"Setan, ada masalah apa?" tanya seorang pria sawo matang dengan rambut cokelat sebahu dan mata biru yang dingin.

"Bukan masalah," ucap Setan sambil menarik Feng Cang mendekat. "Dia Junior Keempat."

"Ah, bukankah hanya ada kami bertiga? Sejak kapan dia jadi yang keempat?" tanya Feng Xiu yang baru datang dengan seorang pria.

Feng Cang diam-diam mengamati pria itu, fitur wajah halus dan mata yang hangat. Pria itu tidak terlihat tampan. Maksudku, dia terlihat seperti pria baik-baik yang normal.

"Halo, Little Junior." Pria itu melambaikan tangan saat melihat Feng Cang. "Aku Feng An, Senior Ketiga-mu."

Feng Jun mengangguk. "Feng Jun, Senior Pertama."

"Hei, hei, kalian belum menjawab pertanyaanku! Sejak kapan dia menjadi Junior Keempat? Kenapa aku tidak tahu?!" Feng Xiu terlihat kesal.

Setan melirik jam dinding. "Sejak hari ini, jam 8.52 malam."

Feng Xiu dan yang lainnya ikut melirik jam. "..." Hei, ini jam 8.53 malam.

Hening sejenak sebelum Feng Xiu akhirnya memutuskan untuk membuka mulut. "Hai, aku Senior Kedua."

Feng Cang terlihat tidak memperhatikan sekelilingnya, sibuk dengan pikiran sendiri. "..." Sejak kapan aku menjadi Junior Keempat? Apa ini perguruan bela diri?

"Siapa namamu?" Setan bertanya saat melihat Feng Cang kebingungan.

Feng Xiu mengerutkan kening. "Kamu tidak tahu namanya?"

"Apa? Apa kamu merasa aku ceroboh karena aku membawa orang asing?" Setan melirik Feng Xiu tajam.

"Uh..."

Setan tersenyum. "Kenapa kamu tidak menjawab?"

"..." Bagaimana aku bisa menjawab saat tatapan matamu saja membuatku tercekik?!

Feng Cang merasa bahwa suasana berubah menjadi aneh sehingga dia memutuskan untuk membuka mulut. "Feng Cang. Namaku Feng Cang."

Feng Xiu menatap Feng Cang yang terlihat seperti kelinci putih yang ketakutan dan hatinya melembut. "Kita memiliki marga yang sama. Itu pasti takdir!"

Setan mengangguk lalu mengalihkan tatapannya ke Feng Jun yang langsung dibalas dengan anggukan pria itu.

"Feng Cang, ikuti aku," ucap Feng Jun lalu melangkah menuruni tangga bawah tanah.

"Ada apa? Ayo, kita jalan-jalan!" ucap Feng Xiu sambil merangkul Feng Cang.

Detik berikutnya, Feng Xiu terdorong dan merasakan moncong pistol yang dingin menempel di kepalanya. Itu terlalu cepat! Dia bahkan belum sempat bereaksi.

"Jangan menyentuhku!" desis Feng Cang dingin.

Suasana canggung seketika. Semua orang menatap Feng Cang dengan berbagai macam tatapan, terkejut dengan kecepatan gerak gadis itu.

Mereka adalah orang yang menguasai bela diri. Jadi, mereka tahu kemampuan mereka dan gadis ini dengan sekali tatap. Gerakan gadis ini terlihat kaku seperti pemula tapi kecepatannya luar biasa!

"Um, Xiao Cang, aku akan menemanimu. Aku jamin tidak akan ada yang berani menyakitimu." Feng An yang sejak tadi diam akhirnya membuka mulut.

Feng Cang ragu sejenak sebelum mengangguk dan meraih tangan Feng An.

Feng Xiu mendengus. "Huh, bagaimana bisa kamu mau pergi dengannya? Dia adalah orang yang paling lemah diantara kita!"

Feng Cang melirik Feng Xiu sekilas. "Itu karena dia tidak tampan."

Feng Xiu: "..."

Feng An: "..."

Orang-orang yang mendengarnya: "..."

Feng Cang langsung berbalik ke Feng An dengan polos. "Aku memujimu!"

Feng An tidak bisa berkata-kata. "Terima kasih," ucapnya setelah beberapa saat.

Feng Cang tersenyum kecil sambil berjalan pergi bersama Feng An.

"Gadis itu sepertinya memiliki selera yang buruk!" gumam Setan yang diikuti dengan anggukan Feng Xiu.

Feng Jun tak menyahut, hanya menatap punggung Feng Cang dengan tatapan dalam.

"Pergi bersama mereka!" perintah Setan sebelum pergi keluar.

ตอนถัดไป